Kisah Pasukan Asmaul Husna Redam Demo di Surabaya dan Energi Zikir Ya Allah
JAKARTA, iNews.id - Polda Jawa Timur (Jatim), menerjunkan pasukan Asmaul Husna dalam mengamankan aksi massa di depan Gedung DPRD Jatim, Kamis (26/9/2019).
Mereka berada pada barisan depan dan berhadapan langsung dengan demonstran. Pada sejumlah aksi besar, pasukan Asmaul Husna ini sering diturunkan, terutama pada aksi yang berpotensi rusuh. Pasukan ini terdiri atas ratusan anggota polisi penghafal 99 asma Allah.
“Kami ingin aksi unjuk rasa nanti berjalan aman dan tertib. Karena itu, bukan polisi bersenjata yang ada di depan, tetapi pasukan Asmaul Husna,” kata Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan.
Saat demonstrasi berlangsung ricuh, pasukan Asmaul Husna ini tetap konsisten dan terus melantunkan asma Allah. “Yaa Allah yaa Rahman, yaa Rakhiim yaa maalik, ya Quddus, yaa Sallaam, yaa Mu’minu yaa Muhaiimin, yaa Aziz, yaa Jabbar, yaa Mutakabbiru yaa khaliq”
Lantas apa keutamaan Asmaul Husna dalam meredam aksi unjuk rasa?
Nama-nama Allah sebenarnya tidak terbatas 99. Karena dalam hadits riwayat Ahmad diisyaratkan bahwa ada nama-Nya yang Dia ajarkan kepada seseorang dari makhluk-Nya dan nama yang disimpan di dalam ilmu gaib di sisi-Nya.
Istilah asmaul husna disebutkan empat kali dalam Al Quran yakni: “Hanya milik Allah asmaul husna, maka bermohonlah kepada-Nya…” (QS. Al A’raf: 180).
Dalam Tafsir Al Azhar, Buya Hamka menjelaskan bahwa nama adalah perkataan yang menunjukkan sesuatu Zat atau menunjukkan Zat dan sifat. Allah mempunyai nama-nama dan semua nama itu adalah nama yang baik.
Dikutip NU Online, Asma’ul Husna memiliki keutamaan-keutamaan tersendiri, banyak rahasia dan manfaat yang terkandung di dalamnya.
Apalagi jika sudah terbiasa mengimplementasikan Asma’ul Husna dalam sikap kesehariannya, seperti sifat Rahman yang artinya Maha Penyayang, maka bentuk pengimplementasiannya adalah dengan menyayangi seluruh mahluk-mahluk Allah.
Berdoa dengan menyebut asmaul husna, baik secara keseluruhan menyebut 99 nama Allah atau nama tertentu dari 99 nama itu sesuai dengan konteks doanya, membawa keutamaan dikabulkannya doa tersebut.
“Hanya milik Allah asmaul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaul husna itu…” (QS. Al-A’raf: 180).
Disebutkan dalam kitab Khawwaas Asmaa’ul Gusnaa Littadaawi wa Qadhaa il Haajaat:
Menyebut Asma’ul Husna bermanfaat bagi (urusan) dunia, agama, dan akhirat, dan zikirnya dinamakan kumpulan kebaikan-kebaikan, kunci-kunci keberkahan, dan singkapan kejelasan.
Tidaklah kesulitan yang ditekuni dengan Asma’ul Husna melainkan Allah lapangkan kesulitannya, tidaklah utang melainkan Allah tunaikan utangnya, tidaklah kekalahan melainkan Allah akan menolongnya.
Tidaklah orang yang dizalimi melainkan Allah kembalikan kezalimannya, tidaklah orang yang sesat melainkan Allah beri petunjuk, tidaklah orang yag sakit melainkan Allah sembuhkan penyakitnya, tidaklah kegelapan hati melainkan Allah terangi hatinya dengan Asma’ul Husna.
Mendawamkan asma’ul husna juga mampu mengendalikan nafsu amarah dan membuat hati tenang.
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram” (QS Ar Rad : 28)
Dari ayat di atas ditunjukan bahwa orang-orang yang mengingat Allah atau melalukan zikir menyebut asma Allah maka akan mendapatkan ketenangan hati.
Editor: Kastolani Marzuki