Kisah Para Perempuan Tangguh Penyokong Pangeran Diponegoro di Medan Perang
Perempuan yang sezaman dengan Nyi Ageng Serang yakni Raden Ayu Yudokusumo. Dia dikenal memiliki kecerdasan dengan tingkat tinggi, dengan siasat yang luar biasa. Dia menjadi otak dari serangan atas komunitas Tionghoa di Ngawi, pada 17 September 1826. Pusat pertahanannya di Muneng, kabupaten suaminya di timur Kali Madiun.
Dia kemudian turut bergabung dengan pasukan Raden Sosrodilogo di Jipang Rajekwesi antara November 1827 dan Maret 1828. Tak hanya itu, di Ngawi dan pos cukai terdekat di Kudur Brubuh, Bengawan Solo, seorang perempuan peranakan berperan penting dalam membentuk pasukan keamanan setempat menyusul manuver Raden Ayu Yudokusumo.
Para wanita di desa-desa sekitar Yogyakarta juga telah menyiapkan bubuk mesiu untuk bersiap menghadapi musuh. Para perempuan juga membawa barang berharga ke medan laga dengan mengenakan seragam tempur seperti pria, konsisten dengan apa yang dilakukannya.
Editor: Ihya Ulumuddin