Kisah Mistis Gunung Arjuno Tempat Mahasiswa UB Meninggal, Ada Akar Mimang hingga Istana Raja Gaib

MALANG, iNews.id - Mahasiswa Universitas Brawijaya meninggal dunia saat mendaki Gunung Arjuno. Kematian pendaki ini pun dikaitkan dengan cerita mistis yang terdapat di gunung tersebut.
Praktisi spiritual Ki Mudo Leksono menuturkan, di Gunung Arjuno terdapat sebuah permukiman gaib yang kerap mengganggu aktivitas pendaki. Permukiman ini dihuni oleh beberapa makhluk menyerupai manusia, namun berpakaian Jawa zaman dahulu, lengkap dengan keris dan parang hingga blangkon.
"Caranya berpakaian memang kerajaan. Ada yang pakai blangkon dan telanjang dada. Ada yang bangsawan pakai kain sedikit, seperti di film-film," katanya, Senin (21/8/2023).
Tak hanya itu, aktivitas gaib layaknya acara pernikahan dengan iringan gamelan juga sering terdengar di Gunung Arjuno. Aktivitas tersebut kerap mengganggu pendakian, sehingga hilang konsentrasi.
"Kelihatan banyak orang, mereka lewat seperti prajurit. Aktivitasnya habis maghrib sampai pagi. Itu kayak di pasar. Cuma di sana seperti zaman dahulu. Ada istana kerajaan gaib juga, ya persis ada rajanya juga," katanya.
Pengakuan sama juga disampaikan pendaki Gunung Arjuno yang pernah tersesat, Muhammad Naam. Dia mengaku pernah menjumpai orang-orang dengan penampilan aneh saat tersesat di hutan Gunung Arjuno. Dirinya bahkan melihat istana layaknya di kerajaan-kerajaan.
"Ada pendopo tempat kayak raja. Jadi raja diam di depannya orang banyak, kayak di pendopo. Pendoponya besar tapi enggak ada penghalangnya. Cuma ada tiangnya saja. Di alas mana enggak tahu saya. Bukan alam kita," kata Naam.
Keanehan juga terdapat pada pepohonan yang ada di sekitarnya. Pepohonan itu memiliki akar yang menjulang tinggi hingga ke atas. Konon akar pepohonan itu merupakan akar mimang yang kerap kali membuat orang-orang tersesat, karena hanya ada di alam tak kasat mata.
"Pohonnya besar-besar. Kadang akarnya sampai ke atas. Kalau lihat ke arah matahari sudah enggak kelihatan. Kabut menutupi hutan sampai mau subuh. Itu (kabut) tandanya masuk di alam mereka," katanya.
Namun selama berada di alam gaib itu Naam mengaku tak banyak berkomunikasi dengan makhluk tak kasat mata tersebut. Dia memilih untuk diam ketika berada di alam mereka.
Editor: Ihya Ulumuddin