Kisah Larangan Bung Tomo Berhubungan Suami Istri agar Pasukannya Tak Kalah Perang
MALANG, iNews.id - Tokoh pergerakan Bung Tomo melangsungkan pernikahan di masa revolusi pada 19 Juni 1947. Pernikahan dilaksanakan saat bangsa Indonesia tengah berjuang mempertahankan kemerdekaan melawan Belanda dan sekutunya.
Tapi konon ada alasan kenapa pemilik nama Sutomo ini melangsungkan pernikahan di masa revolusi usai kemerdekaan ini. Diceritakan pada buku "Bung Tomo : Hidup dan Mati Pengobar Semangat Tempur 10 November" tulisan Abdul Waid, konon Bung Tomo harus ke luar negeri lantaran pemerintah Indonesia kala itu memilih jalur kompromi dengan Belanda.
Pemerintah Indonesia pada tahun 1947 kemudian membawa Bung Tomo ke Australia agar terhindar dari intaian Belanda. Di sana nantinya Bung Tomo tetap harus melanjutkan perjuangan melawan Belanda, yaitu dengan melakukan propaganda dari Australia.
Sebab itulah banyak pemimpin pejuang yang khawatir jika Bung Tomo justru kecantol dan terlibat cinta lokasi dengan perempuan Australia. Apalagi perempuan Australia terkenal dengan kecantikannya dibanding perempuan - perempuan Indonesia. Secara pergaulan pun, laki - laki dan perempuan di Australia lebih bebas dibandingkan dengan di Indonesia.
Apalagi Bung Tomo konon termasuk pemuda yang tampan, rupawan, selalu berpenampilan rapi yang mengundang banyak perhatian perempuan. Oleh karena itu sebelum berangkat ke Australia, diputuskan bahwa Bung Tomo harus menikah dulu dengan Sulistina, pada 19 Juni 1947.
Editor: Ahmad Antoni