SURABAYA, iNews.id - Ekspansi Majapahit ke wilayah nusantara di bawah komando Patih Gajah Mada berbuah manis. Di awal ekspansi, Majapahit sukses menaklukkan wilayah Pulau Bali.
Namun, sukses itu memicu persoalan baru bagi Majapahit, terutama mengenai siapa yang akan memimpin wilayah baru tersebut, sehingga tetap tunduk di bawah Majapahit.
Semula Gajah Mada akan menempatkan bangsawan-bangsawan baru di sana. Memang mereka jujur dalam bekerja, namun gaya mereka masih terlalu Jawa untuk bisa meraih dukungan besar dari rakyat setempat.
Earl Drake pada bukunya "Gayatri Rajapatni: Perempuan Dibalik Kejayaan Majapahit", sempat mengisahkan kegalauan dan was-wasnya Gajah Mada yang akan mengangkat penguasa bawahan. Sang mahapatih akhirnya mengangkat raja bawahan baru di Bali yang didukung oleh gabungan pejabat pemerintahan Majapahit dan Bali.
Momen Prabu Siliwangi Nikah Beda Agama Tunjukkan Pajajaran Terbuka dengan Kedatangan Islam
Orang yang terpilih sebagai raja bawahan ini yakni Ketut Kresna Kapisan, putra bungsu yang bijak dari seorang pendeta brahma yang sangat dihormati Gajah Mada. Dia merupakan pilihan tepat untuk memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap Majapahit seraya memukau warga Bali, dengan tradisi turun-temurun penghormatan pada orang-orang suci.
Editor : Ihya Ulumuddin
Follow Berita iNewsJatim di Google News