Kisah Kalam Munyer, Keris Sakti Sunan Giri yang Bikin Pasukan Majapahit Kocar Kacir 

SURABAYA, iNews.id - Dakwah Sunan Giri di era Prabu Brawijaya sempat membuat Kerajaan Majapahit cemas. Sebab, Islam menyebar begitu cepat ke berbagai penjuru di Pulau Jawa. 

Majapahit Khawatir, jika di kemudian hari kekuatan Islam di bawah kendali Sunan Giri hingga akhirnya melakukan pemberontakan ke Majapahit. Karenanya, Prabu Brawijaya memerintahkan untuk melakukan pengamatan dan penyelidikan kepada Sunan Giri. 

Baca Juga

Ramalan Zodiak Hari Ini, Jumat 27 Januari 2023: Libra, Sagitarius dan Aries Jangan Dibuat Galau dengan Cinta

Sebagaimana tercantum dalam buku "Runtuhnya Kerajaan Hindu Jawa dan Timbulnya Negara - Negara Islam di Nusantara" tulisan Slamet Muljana, konon Gajah Mada pun mendapat tugas dari Prabu Brawijaya. Ia Gajah Mada diperintahkan mempersiapkan diri untuk menyerbu tempat bersemayam Sunan Giri. 

Di sisi lain pengikut Sunan Giri telah bertekad menjalankan perang sabil dalam menghadapi tentara Majapahit. Saat menghadapi tentara Majapahit, banyak dari pengikut Sunan Giri yang luka parah, yang masih hidup pun akhirnya dibuat lari kocar-kacir oleh Majapahit. 

Baca Juga

Kisah Sedih Petani di Pati, Batalkan Daftar Haji gegara Isu Kenaikan BPIH Rp69 Juta

Pengikut Sunan Giri kemudian menghadap Sunan Giri untuk melaporkan kejadian yang sesungguhnya dialami. Mendengar laporan itu, Sunan Giri merasa sedih hatinya. Ia segera menulis kalam atau pena yang diletakkan lalu berdoa kepada Allah. 

Sang waliullah ini keluar menghadap tentara Majapahit hanya dengan senjata sebuah pena yang dipegang di tangannya. Lantas Sunan Giri mengamuk layaknya siluman, tidak terlihat oleh siapa pun, membiarkan para prajurit menerjang pada pemimpinnya. 

Baca Juga

Kisah Sunan Bonang Wafat usai Berdakwah, Makamnya Diyakini Ada di 3 Lokasi

Amukan Sunan Giri dengan hanya membawa sebuah pena atau pulpen ini cukup aneh dan menarik. Pasalnya banyak di antara para pemimpin tentara dan pasukannya terkena tikam dan mati terbunuh di medan perang. Prajurit Majapahit pun balik kebingungan yang menghadapi Sunan Giri seorang diri dengan hanya membawa sebuah pulpen.

Editor: Ihya Ulumuddin