get app
inews
Aa Text
Read Next : Pesantren Lansia di Masjid Agung Demak Selama Ramadhan, Tidak Dipungut Biaya

Kisah Giri Kedaton, Pesantren yang Berubah Jadi Kerajaan Islam Berpengaruh di Gresik

Senin, 03 April 2023 - 09:00:00 WIB
Kisah Giri Kedaton, Pesantren yang Berubah Jadi Kerajaan Islam Berpengaruh di Gresik
Kompleks makam Sunan Giri di Gresik, Jawa Timur. (Foto: Dok.Disparbud Gresik)

GRESIK, iNews.id - Sunan Giri atau Raden Paku pernah mendirikan sebuah kerajaan bernama Giri Kedaton di Kabupaten Gresik, Jawa Timur (Jatim) pada abad 15 hingga 17. Kerajaan yang semula Pondok Pesantren ini bahkan menjadi kerajaan Islam berpengaruh dan ditakuti Majapahit

Kerajaan ini pernah mencapai puncak kejayaannya, sehingga menjadi pusat agama Islam yang pengaruhnya lumayan luas hingga menyebar ke daerah Maluku. Berdirinya kerajaan ini bermula ketika Raden Paku pergi menemui ayahnya yang menjadi ulama di Pasai, bernama Maulana Ishak. Sang ayah lalu menyuruhnya untuk mendirikan sebuah pondok pesantren di daerah Gresik.

Perintah dari sang ayah itu pun dilaksanakan. Raden Paku lalu menemukan tanah yang mirip dengan tempat tinggal ayahnya. Tanah tersebut berlokasi di Bukit Giri yang sekarang masuk kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik.

Di atas bukit itu, raden Paku mendirikan sebuah bernama Giri Kedaton, sebagaimana dikutip dari "Tuah Bumi Mataram: Dari Panembahan Senopati hingga Amangkurat II", karangan Peri Mardiyono. Sebagai pemimpin pesantren, Raden Paku lalu bergelar Prabu Satmata, atau Sunan Giri I. 

Saat Pesantren Giri Kedaton telah didirikan, banyak santri yang berbondong-bondong belajar di dalamnya. Para santri yang belajar di Giri Kedaton itu bukan hanya dari Jawa, melainkan dari berbagai penjuru Nusantara bahkan ada yang berasal dari Ternate. 

Begitu pula, Giri Kedaton menerima santri dari berbagai kelas sosial. Para santri yang belajar di Giri Kedaton karenanya bukan hanya dari kalangan rakyat kecil, tetapi juga para pangeran dan bangsawan.

Pada saat yang sama, Kerajaan Majapahit memasuki usia keruntuhannya. Di masa-masa rapuhnya itu, Majapahit sempat dilanda kekhawatiran melihat perkembangan Giri Kedaton yang begitu pesat. Apalagi, para pangeran yang telah menamatkan pendidikan dari Giri Kedaton dan telah kembali ke negeri masing-masing banyak mengobarkan semangat baru untuk lepas dari kekuasaan Majapahit. 

Sejak meletusnya Perang Paregreg tahun 1401-1406, daerah kekuasaan Majapahit memang semakin berkurang dan kian menunjukkan kemundurannya. Hal ini memunculkan kekhawatiran bahwa kekuatan Giri Kedaton kian membuat Majapahit terpuruk. 

Tak ayal pesatnya perkembangan Giri Kedaton membuat Kerajaan Majapahit menyuruh para sekutunya yang masih setia, di antaranya adalah Sengguruh, untuk menyerang Giri. Dalam serangan ini, Pesantren Giri Kedaton yang hanya terdiri atas para santri tentu saja mengalami kekalahan. Akibat kekalahan ini, pemimpin pesantrennya, Sunan Dalem sampai mengungsi ke Desa Gumena.

Meski diterpa oleh berbagai ujian dan cobaan, pesantren Giri Kedaton tetap eksis hingga mencapai puncak kejayaan di bawah kepemimpinan Sunan Prapen tahun 1548-1605. Di masa keemasannya itu, Pesantren Giri Kedaton tidak sekadar mengembangkan sekolah agama, tetapi juga berubah menjadi "kerajaan" yang memiliki kekuatan politik.

Editor: Ihya Ulumuddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut