Kisah Gerakan PKI di Blitar Selatan, Terungkap gegara Bungkus Rokok dan Kacang
Para pimpinan PKI juga memperlihatkan tabiat sebagai warga kota. Kebiasaan hidup borjuis di kota diperlihatkan di Blitar Selatan. Meskipun tinggal di desa-desa, beberap kader masih ingin memperoleh makanan dan rokok dari kota.
Melalui kurir-kurir, mereka membeli barang-barang keperluan dari kota. Seperti rokok Gudang Garam, Bentoel, Djie Sam Soe dan kacang Lip Lip Hiong.
Tanpa disadari, sampah-sampah bungkusan makanan dan barang-barang dari kota itu menarik perhatian para petugas keamanan negara. Dari penyelidikan diketahui bahwa barang-barang itu tidak mungkin milik warga desa.
"Ini mempermudah pasukan penumpas untuk mengetahui di mana para tokoh PKI bersembunyi dan di mana basis koordinasi gerakan bersenjata dilakukan," tulis Siauw Giok Tjhan dalam G30S Dan Kejahatan Negara.
Gerakan PKI di Blitar Selatan tidak berumur panjang. Penduduk yang semula menaruh hormat, berubah tidak simpatik setelah PKI melakukan aksi perampokan. Apalagi yang semula menyasar orang-orang kaya, kemudian meluas ke siapa saja.
Rakyat Blitar Selatan berbalik membantu operasi militer yang digelar rezim Soeharto. Di sisi lain kehancuran gerakan PKI di Blitar Selatan dipercepat adanya tokoh-tokoh yang berkhianat setelah tertangkap.
Editor: Ihya Ulumuddin