Kisah Dewi Kili Suci, Putri Raja Airlangga yang Tolak Tahta dan Pilih Jadi Petapa

Kili Suci bersedia menerima lamaran itu asalkan Mahesasura mampu membuatkannya sebuah sumur raksasa.
Sumur raksasa itu pun tercipta berkat kesaktian Mahesasura. Namun sayang, Mahesasura jatuh ke dalam sumur itu karena dijebak oleh Dewi Kili Suci. Para prajurit Kadiri atas perintah Kili Suci menimbun sumur itu dengan batu-batuan.
Timbunan batu begitu banyak sampai menggunung, dan terciptalah Gunung Kelud. Oleh sebab itu, apabila Gunung Kelud meletus, daerah Kediri selalu menjadi korban, sebagai wujud kemarahan arwah Mahesasura.
Dewi Kili Suci juga dikisahkan pada Babad Tanah Jawi, sebagai putri sulung Resi Gentayu raja Kahuripan. Kerajaan Kahuripan kemudian dibelah dua, menjadi Janggala dan Kadiri, yang masing-masing dipimpin oleh adik Kili Suci, yaitu Lembu Amiluhur dan Lembu Peteng.
Kisah ini menyerupai fakta sejarah, setelah Airlangga turun tahta tahun 1042, wilayah kerajaan dibagi menjadi dua. Satu menjadi Kadiri yang dipimpin oleh Sri Samarawijaya, serta Janggala yang dipimpin Mapanji Garasakan.
Editor: Nur Ichsan Yuniarto