get app
inews
Aa Text
Read Next : Cuaca Panas Ekstrem di Surabaya Tembus 37 Derajat Celsius, BMKG Ungkap Pemicunya

Kisah Bung Tomo dan Pacarnya Terpaksa LDR karena Pertempuran Surabaya

Kamis, 21 Oktober 2021 - 06:29:00 WIB
Kisah Bung Tomo dan Pacarnya Terpaksa LDR karena Pertempuran Surabaya
Bung Tomo pernah menjalani hubungan jarak jaruh alias LDR (Foto: kemendikbud.go.id)

SURABAYA, iNews.id - Menjalin hubungan percintaan dengan seorang tokoh pergerakan seperti Sutomo alias Bung Tomo bukanlah hal mudah. Apalagi saat itu kondisi sosial masyarakat di Indonesia sedang berusaha mempertahankan kemerdekaan dari ancaman agresi militer oleh Belanda.

Tak pelak hal ini membuat kekasih Bung Tomo, Sulistina, harus merelakan tak sering bertemu. Dikisahkan pada buku "Bung Tomo Hidup dan Mati Pengobar Semangat Tempur 10 November" tulisan Abdul Waid, sejak Januari 1946 ia dan Bung Tomo tak sering bertemu. 

Sulitnya pertemuan keduanya, tidak hanya karena kesibukan kedua orang ini pada pekerjaan masing-masing. Melainkan juga faktor saat itu Surabaya masih dikuasai oleh tentara sekutu.

Saat itu, di Surabaya, terjadi bentrokan bersenjata antara pemuda-pemuda pejuang Republik Indonesia dengan pasukan sekutu, yang pada akhirnya berkembang menjadi pertempuran besar yang terkenal dengan pertempuran Surabaya. 

Sebab itulah, kedua sejoli yang tengah dimabuk asmara ini tak sering bertemu. Bila melakukan pertemuan pun dilakukan secara sembunyi - sembunyi. Selain karena merasa tidak enak dengan teman-teman sejawat dan seperjuangan. Selain itu, ini dilakukan untuk menghindar dari intaian tentara sekutu.

Apalagi ketika Bung Tomo baru menjalani hubungannya dengan Sulistina, dia adalah sosok pemberontak yang giat memobilisasi massa menentang keberadaan sekutu di Surabaya. Dia juga dikenal sebagai pemimpin Barisan Pemberontakan Rakyat Indonesia (BPRI) yang paling dicari oleh tentara sekutu. Tentara sekutu merasa tidak nyaman dengan gerakan Bung Tomo. 

Melihat situasi demikian, sangat mustahil bagi Bung Tomo untuk menjalin cinta dengan Sulistina secara terang-terangan. Jika tidak ada kesempatan yang betul-betul memungkinkan, Bung Tomo tidak bertemu dengan Sulistina.

Sulistina pun bukannya perempuan manja yang sering galau, dia mengerti dengan keadaan yang dialami Bung Tomo. Dia juga tak menuntut banyak waktu Bung Tomo untuk dirinya. 

Hubungan mereka waktu itu didasari atas dasar kepercayaan yang tinggi satu sama lain, sehingga sama sekali tidak terjadi masalah serius dalam hubungan.

Walaupun menjalani long distance relationship (LDR) atau hubungan jarak jauh. Bung Tomo malah semakin cinta dan sayang dengan aktivis Palang Merah Indonesia (PMI) ini. Pasalnya, dari LDR itu terlihat betapa besar pengertian Sulistina untuk dirinya.

Selain itu di mata Bung Tomo, Sulistina merupakan sosok yang cantik, baik, ramah, sopan, bersahaja, mudah bergaul, penyayang, penuh pengertian, dan selalu murah senyum kepada setiap lawan bicaranya, khususnya kepada Bung Tomo. Di sela - sela kesibukannya konon Sutomo, kerap kali memikirkan gadis yang terpaut lima tahun lebih muda darinya. 

Apalagi Sulistina merupakan perempuan yang selektif dalam menentukan pendamping hidupnya. Hal ini membuat tak banyak laki - laki yang mendekati Sulistina, karena sifatnya yang disiplin dan banyak pertimbangan untuk memilih pasangan hidup.

Hanya sedikit laki-laki yang berani merayu Sulistina, dan salah satunya Bung Tomo. Tak pelak hal ini membuat Bung Tomo, memutuskan untuk menikahi gadis berdarah Malang.

Editor: Nur Ichsan Yuniarto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut