Khofifah Sebut GBT Bau Sampah, Pemkot Surabaya Meradang: Jangan Ganggu Kami
SURABAYA, iNews.id - Pernyataan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa soal aroma sampah di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) membuat Pemkot Surabaya terusik. Pemkot pun tak terima, dan membantah semua pernyataan orang nomor satu di Jatim itu.
Melalui video blog (Vlog) Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Surabaya, Edi Santoso, menyampaikan klarifikasi, sebagai bentuk perlawanan atas pernyataan Khofifah itu.
“Selamat sore Bu Khofifah. Saya menangani Gelora Bung Tomo sembilan tahun. Persebaya menggelar pertandingan di Gelora Bung Tomo sudah ratusan kali. Tidak pernah bau sampah. Tidak pernah bau busuk. Itu ada metodenya ya," katanya, Jumat (1/11/2019).
Di video berdurasi 40 detik tersebut, Edi juga menyentil agar Khofifah tidak mengganggu Surabaya yang sedang mempersiapkan diri sebagai salah satu tuan rumah venue FIFA World Cup U-20 tahun 2021 mendatang.
“Coba Bu Khofifah lihat aja sepak bola, tidak ada persoalan ya. Jadi jangan menganggu kaitannya Surabaya menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021," ujarnya.
Edi menyatakan, sampai saat ini, pemkot optimistis Surabaya akan terpilih sebagai salah satu venue FIFA World Cup U-20. Karena itu, semua fasilitas penunjang tengah disiapkan. “Tempat latihan kita buatkan, siapkan. Kita optimis. Terima kasih,” katanya.
Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara mengatakan, kekhawatiran Khofifah soal aroma sampah dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo selama ini bisa diatasi.
“Untuk masalah sampah (TPA) Benowo sudah teratasi, apa lagi perkara baunya. Ambil contoh saat ada tim main, pasti ada upaya untuk menghilangkan bau dengan menyemprot sampah dengan obat, agar tidak bau," katanya.
Febri menambahkan, saat sore dan tidak ada pertandingan sepak bola, wajar jika disekitar lokasi TPA dan pengolahan sampah Benowo, tercium aroma sampahnya.
“Memang jika tidak ada aktivitas sepak bola, kan ada pengolahan sampah menjadi listrik disana, tapi waktu ada pertandingan, dipastikan PLTSa tidak aktif," katanya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Eri Cahyadi, sebelumnya sempat menjelaskan perihal sampah yang ada di Benowo.
“Sebenarnya memang aroma sampah di sana, saat tumpukan sampah ini di balik untuk mengeluarkan gas metannya. Tapi saat ada pertandingan ya dipastikan berhenti lah pengolahan sampah di lokasi tersebut,” katanya.
Diketahui, Gubernur Jatim Khofifah menyebut bahwa saat sore hari, aroma sampah TPA Benowo terbawa angin dan masuk ke Stadion GBT. Khofifah pun khawatir bilamana FIFA tahu dan membatalkan GBT sebagai venue Piala Dunia U-20.
Karena itu, Khofifah pun mengusulkan sejumlah stadion di Jawa Timur sebagai alternatif. Di antaranya adalah Stadion Kanjuruhan Malang, Stadion Surajaya Lamongan dan Stadion Gelora Delta Sidoarjo.
Editor: Kastolani Marzuki