Kenang Perjuangan Densus 88, Kapolda Jatim Ajak Anggota Nobar Film Sayap-Sayap Patah

SURABAYA, iNews.id - Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Pol Nico Afinta mengajak Pejabat Utama Polda Jatim dan anggota untuk nonton bareng film 'Sayap-sayap Patah' di salah satu bioskop di Surabaya, Senin (29/8/2022). Nobar film ini sengaja digelar untuk mengetahui gambaran persitiwa kerusuhan di Mako Brimob 2018 silam. 

Nico mengatakan, film 'Sayap-sayap Patah' di angkat dari kisah nyata, peristiwa kerusuhan di Rutan Mako Brimob pada 8 Mei 2018. Saat itu para Narapidana melakukan perlawanan dan menahan lima petugas Densus 88 yang bertugas.

Baca Juga

Polisi Tangkap 5 Komplotan Copet di Laga Arema FC vs Persija, 1 Pelaku Pelajar 15 Tahun

Pada film itu juga digambarakan ada lima orang anggota Densus meninggal menjadi korban aksi kejahatan para napi. Film ini juga memotret salah satu anggota Densus 88 yang dibintangi oleh Nicholas Saputra. 

Pada insiden itu, Nicholas ikut meninggal, padahal dia tengah menanti kelahiran anak pertamanya dari sang istri yang dibintangi oleh Ariel Tatum.

Baca Juga

Nicholas Saputra Kemalingan, Barang Berharga Senilai Puluhan Juta Ludes 

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta mengatakan, bahwa film ini menceritakan pelaksanaan tugas-tugas Polri yang menjaga Kamtibmas dan penegakan hukum. 

"Di situ diceritakan juga bagaimana penanganan terkait dengan penegakan hukum di rutan mako Brimob. Ini membawa pesan yang sangat mendalam bagi kami jajaran Polda Jawa Timur untuk selalu siap siaga, selalu kompak dalam melaksanakan tugas dan tentunya film ini sangat baik, sehingga menambah semangat kita untuk bekerja," Kata Kapolda Jatim. 

Baca Juga

Pasangan Remaja Kepergok Mesum di Kamar Mandi Terminal Pariwisata Banyuwangi 

Dia berharap dengan film ini aparat kepolisian bisa melaksanakan tugas kedepan lebih baik lagi. Nico juga juga mengapresiasi hasil karya film yang disutradarai oleh Rudi Soedjarwo itu. 

"Salut untuk sutradara dan semua pemain tentunya juga seluruh kru yang telah membuat film yang sangat baik," katanya. 

Editor: Ihya Ulumuddin