Kediri Gempar, Balita Tewas Bersimbah Darah, Saksi Temukan Palu di Samping Korban

KEDIRI, iNews.id - Warga Desa Gedangsewu, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur (Jatim) digemparkan penemuan balita tewas bersimbah darah, Sabtu (27/8/2022). Misteriusnya, di samping balita berinsial AZ itu ditemukan palu. 

Saksi mata sekaligus tetangga korban Suhartono mengatakan, saat itu dirinya sedang berada di rumah dan mendengar teriakan nenek korban. Sesampainya di lokasi, dia sudah mendapati korban dalam kondisi terlentang bersimbah darah.

Baca Juga

Hindari Penyeberang Jalan, Pemotor Tewas Jatuh Tertabrak Pajero di Jalan Jogja-Wonosari 

Suhartono melihat terdapat luka pada bagian kepala. Dia pun dikagetkan dengan palu di samping tubuh korban. Dia pun berinisiatif untuk membawa korban ke RSUD Kabupaten Kediri, sayangnya, korban sudah ditanyakan meninggal dunia.

"Neneknya teriak-teriak, saya masuk ke rumahnya anaknya (korban) terlentang, saya gendong ternyata kepalanya sudah mengeluarkan darah," katanya, Minggu (28/8/2022).

Baca Juga

Tragis, Bocah di Jatitujuh Majalengka Tewas Tertelan Pusaran Air Sungai Cipelang

"Di samping anak itu ada palu. Kalau seukuran dia (usia 2 tahun) enggak kuat dia ngangkat," ucapnya lagi.

Dari informasi yang diperoleh, ibu kandung korban justru menghilang usai peristiwa tersebut.

Baca Juga

Santri di Banten Tewas Dikeroyok Senior, Diinjak-injak hingga Hidung Keluarkan Darah

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Kediri, AKP Rizkika Atmadha mengatakan setelah mendapat laporan pihaknya langsung melakukan serangkaian penyelidikan. Korban dibawa ke RS Bhayangkara untuk menjalani autopsi.

Dari hasil penyelidikan sementara, korban diduga kuat dibunuh. Untuk pelakunya masih dalam lingkungan keluarga korban.

"Kami menemukan anak itu tergeletak bersimbah darah. Dugaan kuat pelaku (pembunuhan) masih berada di lingkungan keluarga korban sendiri," kata  Rizkika.

Usai menjalani autopsi, korban dimakamkan dipemakaman umum desa setempat. Sementara pelaku masih dalam pengejaran anggota Satreskrim Polres Kediri.

Editor: Nani Suherni