Kasus Santri Dibakar di Pasuruan, Polisi Tetapkan Satu Tersangka
PASURUAN, iNews.id - Polisi menetapkan satu tersangka kasus santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Berr Sangarejo Pandaan, Kabupaten Pasuruan, dibakar oleh temannya. Tersangka merupakan senior korban di ponpes berinisial MHM (16) warga Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan.
Kasatreskrim Polres Pasuruan, AKP Farouk Ashadi Haiti menjelaskan, hingga Senin malam Satreskrim Polres Pasuruan telah memintai keterangan sebanyak tujuh orang. Terdiri dari pelapor, korban, terlapor, dan dua saksi.
"Kedua orang saksi adalah santri teman korban dan tersangka," kata Farouk Ashadi Haiti kepada wartawan, Senin (2/1/2023).
Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, pihaknya sudah menetapkan tersangka yang diduga membakar INF (13), santri asal Desa Kepulungan, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, pada Sabtu (31/12/2022) lalu.
"Tersangka sudah kami amankan dini hari tadi," kata Farouk.
Dirinya menjelaskan, MHM dijerat pasal 80 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 atas Perubahan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 entang Perlindungan Terhadap Anak juncto Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.
Diberitakan, INF (13), santri Ponpes Al Berr asal Desa Kepulungan, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan diduga dibakar oleh seniornya MHM (16) pada Sabtu (31/12/2022). Akibatnya, korban mengalami luka bakar di punggung hingga harus dilarikan ke rumah sakit
Kepala Ponpes Al Berr, M Fathikhurrohman mengatakan, berdasarkan penelusuran, peristiwa itu dipicu saat korban diduga melakukan tindakan pencurian. Dugaan itu mencuat saat salah satu pengurus pondok tengah melakukan patroli setelah salat maghrib dan memergoki korban membuka lemari salah satu temannya.
"Di salah satu kamar, korban kepergok sedang membuka lemari salah satu temannya. Saat ditanya, korban mengaku sedang mengembalikan uang yang pernah dicurinya," ujar Fathikhurrohman.
Selanjutnya, pengurus ponpes bermusyawarah dan meminta salah satu wali kamar untuk menanyakan korban terkait uang milik siapa saja yang telah dicuri korban.
"Di tengah menanyai di kamar korban, pelaku, MHM datang dari kamarnya yang berada di sebelah kamar korban, sambil marah-marah, menanyai apakah korban juga mengambil uangnya," kata Fatih.
Salah satu teman MHM lantas melempar botol plastik berisi BBM ke tembok saat korban tengah bersandar. Alhasil BBM itu tumpah mengenai korban.
"Pelaku mengancam apabila korban tidak mengaku akan membakar tubuhnya. Lantas, api itu benar-benar menyulut tubuh korban yang terkena BBM," katanya.
Editor: Rizky Agustian