get app
inews
Aa Text
Read Next : Gus Ipul Jenguk Rosi Santri Korban Tragedi Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo, Ini Pesannya

Kronologi Penganiayaan Santri di Malang hingga Hidung Patah, Dimasukkan Kelas lalu Dipukuli

Senin, 02 Januari 2023 - 20:08:00 WIB
Kronologi Penganiayaan Santri di Malang hingga Hidung Patah, Dimasukkan Kelas lalu Dipukuli
Santri di Malang dianiaya hingga tulang hidung patah. (ilustrasi).

MALANG, iNews.id - Santri Pondok Pesantren (Ponpes) An-Nur 2 Bululawang, Kabupaten Malang kembali mendapat tindakan penganiayaan oleh temannya. Penganiayaan dilakukan di area Ponpes An-Nur 2 karena korban berinisial DFA (12) ini dituduh mengadukan pelaku berinisial KR, asal Gresik membolos.

Ayah korban santri DFA Abdul Aziz, mengungkapkan, anaknya mendapat tuduhan dari dua orang santri lainnya bahwa DFA melaporkan KR ke guru bahwa ia membolos belajar mengajar dengan merokok di area sekolah, dalam Ponpes. Padahal yang melaporkan RK ke guru bukanlah DFA melainkan ada santri lainnya, sehingga memancing emosi KR ke DFA.

"Anak saya ini diduga yang melaporkan pelaku bahwa dia (KR) nggak ikut pelajaran. Jadi nggak ikut pelajaran, oleh teman lainnya dilaporkan kalau dia nggak ikut pelajaran. Informasinya dia merokok di gazebo," ucap Aziz, saat ditemui usai mediasi di Polres Malang, Senin (2/1/2023).

Aziz menambahkan, pelaku KR ini tidak memverifikasi siapa yang melaporkannya ke guru saat membolos ketika jam belajar berlangsung. Alhasil begitu mendapat laporan dari dua temannya lainnya yang melaporkan adalah anaknya, KR langsung marah dan menghajar DFA, pada Sabtu 26 November 2022.

"Karena yang bersangkutan tidak mau verifikasi itu benar dan tidak, maka kemudian setelah pelajaran sudah selesai, kemudian ditutuplah pintu sekolah, dieksekusilah di situ. Dia naik ke meja, ditendang, dipukuli, diinjak-injak, sampai terkencing-kencing (korban), sampai memohon ampun. Dan seterusnya, tapi tidak dipedulikan," ujarnya.

Editor: Ihya Ulumuddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut