Kasus Perampokan Rumah Dinas, Eks Wali Kota Blitar Samanhudi Terancam 12 Tahun Penjara
SURABAYA, iNews.id - Mantan Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar, menjalani sidang di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya atas dakwaan perampokan di Rumah Dinas (Rumdin) Wali Kota Blitar, Santoso pada 12 Desember 2022. Dalam perkara ini, Jaksa Penuntut Umum (JPU) mendakwa Samanhudi Pasal 365 ayat 1 dan 365 ayat 2 dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara.
Dalam dakwaannya, salah satu JPU, Sabetania Paembonan menyebutkan, Samanhudi dianggap terbukti menganjurkan terdakwa lainnya, Hermawan, Ali Jayadi, Asmuri, Oki Suryadi dan Medi (DPO) merampok Rumdin Wali Kota Blitar. "Perkara ini bermula ketika Samanhudi bersama napi di Lapas Sragen pada Agustus 2020 silam," katanya, Kamis (20/7).
Saat itu, kata dia, terdakwa bertemu dengan terdakwa perampok yakni Hermawan. Hermawan memperkenalkan dirinya menghuni Lapas Sragen atas kasus pencurian dan perampokan. Sementara Samanhudi selain memperkenalkan diri sebagai mantan Wali Kota Blitar dua periode.
Samanhudi juga mengaku memiliki dendam dengan Wali Kota Santoso yang merupakan wakilnya dulu. Ia menuduh Santoso adalah orang yang melaporkannya ke KPK 2018. Samanhudi juga menyampaikan bahwa dirinya mendekam di Lapas Sragen karena kasus korupsi.
"Pada pertemuan berikutnya yang masih terjadi dalam Lapas Sragen, terdakwa mulai merencanakan perampokan di rumah dinas Wali Kota Blitar Santoso," kata Sabetania.
Editor: Ahmad Antoni