Kasus Gagal Ginjal Akut, Ini Penjelasan Pakar tentang Etilen Glikol dan Dietilen Glikol
“Jadi, di beberapa kasus, terjadi peningkatan EG di ambang batas aman. Peningkatan ini bisa jadi drastis sekali, coba bayangkan dari 0,1 mg menjadi 48 mg, atau 480 persen lebih tinggi," ujarnya.
Dia mengatakan, industri farmasi sebenarnya punya tanggung jawab misalnya berupa customer awareness dan melakukan farmakovigilans untuk memastikan bahwa produk mereka aman.
Dia juga memaparkan bagaimana metabolisme dan reaksi yang terjadi di dalam tubuh saat menerima EG dan DEG sehingga dapat memicu gagal ginjal akut bahkan kematian.
“Sebenarnya EG dan DEG yang masuk dalam tubuh ini tujuannya dibuang. Namun, dalam proses filtrasi di ginjal muncul masalah. EG dan DEG di ginjal berubah jadi glycolic acid yang sifatnya asam, sehingga menyebabkan penurunan PH darah," katanya.
Akibatnya, oksigen dalam darah ikut turun. Karenanya, gejala awal orang yang mengalami gagal ginjal yakni sesak napas, kekurangan oksigen.
Masuknya EG dan DEG dalam ginjal juga menyebabkan permasalahan lain. Jika senyawa tersebut masuk ke tubulus proksimal, dampak terburuknya adalah kematian sel-sel.
Tidak hanya itu, glycolic acid yang dibentuk oleh EG dan DEG akan berubah menjadi asam oksalat di dalam sel ginjal dan akan bereaksi dengan kalsium hingga membentuk kalsium oksalat (batu ginjal). “Jadi, sudah jelas bahwa EG dan DEG ini dapat menyebabkan gagal ginjal," tuturnya.
Alasannya, pertama, menyebabkan penurunan oksigen dalam darah. Kedua, menyebabkan matinya sel-sel dalam ginjal. Dan, memicu munculnya kalsium oksalat dalam ginjal. "Akibatnya, filtrasi di ginjal akan terganggu, akhirnya terjadi penurunan jumlah air kencing atau bahkan tidak bisa kencing sama sekali,” katanya.
Editor: Ihya Ulumuddin