get app
inews
Aa Text
Read Next : Kisah Inspiratif Stephani Gabriella Asal Sumbawa, Lulus Sempurna dari UGM IPK 4.00

Kisah Inspiratif Roy, 13 kali Gagal Masuk Fakultas Kedokteran Kini Jadi Wisudawan Berprestasi Unair

Jumat, 19 April 2024 - 06:19:00 WIB
Kisah Inspiratif Roy, 13 kali Gagal Masuk Fakultas Kedokteran Kini Jadi Wisudawan Berprestasi Unair
Roy Novri Ramadhan, wisudawan berprestasi Universitas Airlangga (Unair) 2024 dari Fakultas Kedokteran. (Foto: Unair)

JAKARTA, iNews.id - Kisah Inspiratif datang dari Roy Novri Ramadhan, mahasiswa Universitas Airlangga (Unair). Dia menjadi wisudawan berprestasi Unair pada prosesi wisuda periode 241 yang digelar Maret 2024. 

Roy menjadi salah satu di antara 1.063 wisudawan. Dia lulus dengan mengukir segudang pencapaian di kampus tersebut.

Saat menjadi perwakilan untuk berbagi kisah bagi setiap wisudawan, dia bercerita momen tersebut terasa istimewa saat mengenang perjalanan panjangnya.

Roy mengatakan, pada usianya yang masih 13 tahun, dia memilih untuk merantau dari tempat asalnya, sebuah kota kecil di Sulawesi Selatan untuk memperjuangkan pendidikan.

Masih teringat jelas dibenaknya tatapan penuh senyum dan lambaian tangan sang Ibu takkala harus melepaskan kepergiannya. Kendati demikian, dia tahu bahwa banyak perasaan yang bercampur aduk di balik senyum menawan yang ibunya tampilkan. 

“Senyuman yang menyembunyikan kesedihan karena harus berpisah dengan anaknya, namun ada doa dan harapan bahwa anaknya akan kembali ke rumah dengan kesuksesan,” ujar Roy dikutip dari laman Unair, Jumat (19/4/2024).

13 Kali Ditolak Fakultas Kedokteran Unair 

Pada saat bercerita, Roy mengungkapkan jika sedari kecil dia memiliki cita-cita untuk menjadi seorang dokter. Kendati demikian, bukan perkara yang mudah baginya untuk meraih semua yang dia dapatkan saat ini. 

Sebelum akhirnya berkuliah di Unair, Roy mengaku jika dia pernah ditolak Fakultas Kedokteran (FK) sebanyak 13 kali. Pada masa itu, perasaan sedih, kecewa dan ragu-ragu kerap kali membayangi langkahnya. Akan tetapi, ingatan ada orang tua yang selalu rela berkorban untuknya menjadi penguat proses perjuangan.

“Merekalah kedua orang tua saya, Bapak Tasrif Labandu dan Ibu Irma Penolia, orang tua yang sangat hebat dan sangat saya cintai. Perjuangan, pengorbanan dan cinta tanpa syarat yang kalian berikan akan terus menjadi motivasi dan penuntun saya dalam melangkah ke depan,” ucapnya.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut