Kapan Terakhir Kali Gunung Semeru Meletus? Ini Sejarah Letusan dari 1818 hingga 2025
Menurut data PVMBG, aktivitas Gunung Semeru berada di kawah Jonggring Seloko. Kawah ini berada di sisi tenggara puncak Mahameru. Sedangkan karakter letusannya, Gunung Semeru ini bertipe vulkanian dan strombolian yang terjadi 3 – 4 kali setiap jam. Karakter letusan vulcanian berupa letusan eksplosif yang dapat menghancurkan kubah dan lidah lava yang telah terbentuk sebelumnya. Sementara, karakter letusan strombolian biasanya terjadi pembentukan kawah dan lidah lava baru.
Saat ini Gunung Semeru berada pada status level IV Awas dengan rekomendasi sebagai berikut.
Terkait dengan perkembangan erupsi Gunung Semeru, BNPB mengimbau warga untuk tetap waspada dan siaga dengan memperhatikan rekomendasi yang telah dikeluarkan oleh PVMBG. BNPB terus memantau dan melakukan koordinasi dengan BPBD setempat dalam penanganan darurat erupsi.
Terkait kenaikan status tersebut, PVMBG merekomendasikan warga untuk menjauhi zona bahaya awan panas dan lahar dalam radius 20 km dari kawah.
"Izin menginformasi kenaikan tingkat aktivitas Gunung Semeru dari level III (Siaga) ke Level IV (Awas) pada pukul 17.00 WIB dengan rekomendasi radius 8 km sektoral 20 km Selatan Tenggara," tulis PVMBG dalam keterangan tertulisnya.
Kenaikan status ini terjadi hanya dalam satu jam setelah sebelumnya PVMBG menaikkan status Gunung Semeru dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga) pada pukul 16.00 WIB.
Kepala PVMBG, Hadi Wijaya mengatakan, petugas sudah menginstruksikan warga khususnya yang tinggal di sepanjang aliran lahar Gunung Semeru untuk mengungsi ke tempat aman. Sebab, lahar panas dan dingin erupsi Gunung Semeru bisa mencapai radius 20 km.
“Radius aman aliran lahar 20 km. Jadi, bagi masyarakat terutama truk-truk pasir yang beraktivitas di sungai berhulu Semeru harus menjauh,” katanya dalam wawancara dengan iNews.
Editor: Kastolani Marzuki