Kadin Jatim Minta Pembayaran THR Lebih Fleksibel, Ini Alasannya

SURABAYA, iNews.id - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur (Jatim) berharap kewajiban pembayaran Tunjangan Hari Rara (THR) fleksibel, terutama untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Alasannya, kondisi keuangan perusahaan cukup sulit selama pandemi Covid-19 ini.
Ketua Kadin Jatim Adik Dwi Putranto, mengatakan, hingga saat ini kondisi keuangan perusahaan, utamanya UMKM belum maksimal. Penyebabnya karena berbagai aturan pembatasan kegiatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
"Maka, harapan kami pemerintah, pengusaha maupun para tenaga kerja saling memahami kondisi akibat pandemi ini. Sebisa mungkin pembayaran THR fleksibel, terutama untuk UMKM," katanya, Senin (19/4/2021).
Andik mengatakan, dengan kebijakan PSBB dan PPKM tentunya produksi juga belum maksimal. Sementara pengusaha yang melanggar aturan pembatasan itu bisa dikenakan sanksi. "Maka, diharapkan ada kebijakan kewajiban THR yang fleksibel bagi usaha yang belum normal produksinya,” ujarnya.
Menurutnya, jika sebuah perusahaan yang selama ini sudah berjalan normal atau perusahaan skala sedang dan besar, maka pemberian THR secara penuh kepada karyawan memang wajib diberikan.
"Namun bagi usaha yang masih terseok-seok di tengah himpitan ekonomi diharapkan ada kelonggaran. Bagi perusahaan yang mampu memberikan THR penuh, tolong berikan hak karyawan," ujarnya.
Menurut Adik, Kadin pusat maupun Jatim mendukung keinginan pemerintah agar pengusaha memberikan THR kepada karyawan secara penuh karena merupakan hak pekerja. “Kami sudah menyampaikan kepada seluruh anggota pengusaha agar THR diberikan kepada karyawan karena THR itu memang kewajiban pengusaha," katanya.
Sebelumnya, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengingatkan perusahaan agar tidak mencicil pembayaran THR para pekerjanya menjelang Lebaran 2021. Orang nomor satu di Jatim itu juga meminta agar THR dibayar penuh.
"Ini menjelang ramadan, setelah itu kita akan masuk pada Lebaran Idul Fitri. Maka THR tolong jangan dicicil. Pesan ini menurut saya berseiring dengan sinergitas dari seluruh sektor ketenagakerjaan yang hari ini membutuhkan ruang yang tetap harus terkawal supaya tetap kondusif dan seterusnya," kata Khofifah.
Editor: Ihya Ulumuddin