Ingin Ekonomi Pulih, Warga Dolly Pilih Dukung Machfud-Mujiaman
 
                 
             
                 
                                    Safik mengatakan, warga di Kawasan Dolly ingin jalan keluar yang realistis, bukan janji manis.
“Pedagang kaki lima, tukang becak, tukang cuci menginginkan yang realitas saja. Jika konsepnya benar, Insya Allah bisa berjalan dengan baik dan dipilih,” katanya.
 
                                    Konsep itulah kata Safik yang ditawarkan Machfud-Mujiaman. Paslon nomor urut dua tersebut akan menumbuhkan ekonomi kerakyatan sesuai keinginan masyarakat setempat.
“Saat ini warga Dolly sehari-hari hanya hidup seadanya. Bahkan, banyak barang milik warga dijual untuk memenuhi keperluan hidup rumah tangganya. Umpamanya kalau kancut bisa dijual ya dijual. Ini sangking ambleknya,” katanya.
Safik juga menyebut, sentra pasar burung dan batu akik yang baru saja diresmikan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini hingga kini belum berdampak kepada warga. Bahkan, sampai saat ini belum ada masyarakat yang datang.
“Saya kira langkah dan konsep kurang baik, sehingga tidak ada gregetnya,” katanya.
Sementara itu, Machfud Arifin berterima kasih atas dukungan tersebut. Dia mengaku akan serius menubuhkan ekonomi warga lewat beberapa program, di antaranya memberikan moda Rp50 juta setiap Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
“Di sini kan banyak yang dijanjikan pelatihan-pelatihan tapi tidak berjalan semestinya. Nanti kita akan berikan tiga aspek untuk seluruh pelaku UMKM seluruh Surabaya, termasuk di kawasan Dolly ini. Memberikan inkubasi, memberikan sisi permodalan dan pemahaman tentang kebutuhan pasar,” katanya.
Tak hanya itu, untuk produk UMKM yang baik juga akan diikutkan pameran di tingkat nasional.
“Bahkan, kalau produknya menjadi kebutuhan pasar, akan kami bantu ekspor,” katanya.
Sementara itu, Calon Wakil Wali Kota Surabaya Mujiaman Sukirno mengatakan, untuk memajukan pembangunan di Kota Pahlawan termasuk di Dolly telah dibuat program Rp150 juta tiap rukun tetangga per tahun. Dana tersebut bisa digunakan untuk membangun kampung.
Editor: Ihya Ulumuddin
 
                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                     
                                 
                                 
                                 
                                 
                                 
                                