Hari Terakhir Libur Panjang Idul Adha, Stasiun Malang Dipadati Penumpang

MALANG, iNews.id - Ribuan penumpang memadati stasiun-stasiun di wilayah Daop 8 Surabaya pada hari terakhir libur panjang Idul Adha 1444 H. Di Stasiun Malang, peningkatan jumlah penumpang sudah mulai terasa sejak Minggu (2/7/2023) pagi.

Terlihat beberapa kereta api (KA) jarak jauh dan KA lokal diserbu masyarakat. KAI Daop 8 Surabaya mencatat ada 19.798 penumpang yang berangkat menggunakan KA jarak jauh di Stasiun Malang sepanjang libur Idul Adha.

KAI Commuter Layani 1,7 Juta Penumpang KRL Commuter Line Selama Libur Idul Adha

Seorang penumpang KA Jayabaya, Galih Isnansyah, mengaku sengaja merencanakan perjalanan untuk berwisata ke Malang sejak jauh hari. Apalagi ditambah adanya cuti bersama Idul Adha.

"Ini mau balik ke Jakarta, liburan di sini, sampai sini (di Malang sejak) Rabu pagi. Sengaja memang mau liburan sama keluarga," ujar Galih.

PT KAI Daop 6 Sempat Hentikan Perjalanan 12 Kereta Gegara Gempa Bantul M6,4, Ini Daftarnya

Sementara itu, Novia penumpang asal Jakarta mengungkapkan berkunjung ke Malang lantaran untuk mencari rumah kos baru. Apalagi momen libur perkuliahan sehingga digunakannya untuk pindahan rumah kos.

"Di sini pindahan (kos), makanya seminggu di sini. Ini balik lagi karena masih libur kuliah. Nyari kereta agak pagi karena kan biasanya ramai arus balik," kata Novia, mahasiswa Universitas Brawijaya.

Libur Panjang Idul Adha, Ribuan Pemudik ke Jatim dan Jateng Padati Stasiun Bandung

Sementara itu, Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arief, mengatakan dari lima hari libur panjang Idul Adha, total ada 253.431 penumpang yang memanfaatkan kereta api, baik yang berangkat maupun tiba. Perinciannya 126.570 penumpang melakukan keberangkatan dengan KA jarak jauh dari wilayah Daop 8 Surabaya, serta 126.861 penumpang tiba di stasiun.

"Jumlah itu terdiri keberangkatan di Stasiun Surabaya Gubeng dengan 39.353 penumpang, Stasiun Surabaya Pasar Turi dengan 35.526 penumpang, dan Stasiun Malang dengan 19.798 penumpang," kata Luqman Arief.

Editor: Rizky Agustian