Gunung Semeru Turun Status Jadi Siaga, Terjadi 25 Kali Erupsi dan 3 Gempa Guguran

LUMAJANG, iNews.id - Status Gunung Semeru turun ke level III atau siaga. Namun gunung yang berada di Lumajang, Jawa Timur itu masih mengalami erupsi.
Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Gunung Semeru mencatat terjadi 25 kali erupsi sejak pukul 00.00 hingga pukul 06.00 WIB, Sabtu (10/12/2022). Tak terlihat asap dari kawah gunung.
"Gunung api terlihat jelas. Asap kawah tidak teramati," kata petugas PGA Gunung Semeru, Mukdas Sofian dalam keterangan tertulisnya.
Dia mengatakan, aktivitas kegempaan yang terekam dalam seismograf masih fluktuatif. Terdapat 25 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 18-25 mm dan durasi gempa 50-120 detik.
"Terjadi 3 kali gempa guguran dengan amplitudo 7-15 mm dan lama gempa 50-130 detik, serta satu kali gempa hembusan dengan amplitudo 6 mm, dan lama gempa 50 detik," tuturnya.
Mukdas menjelaskan gempa tektonik lokal terjadi satu kali dengan amplitudo 22 mm, S-P 5 detik dan lama gempa 25 detik. Berikutnya 4 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 15-32 mm, S-P 15-26 detik dan lama gempa 65-390 detik.
"Status Gunung Semeru saat ini di level III atau siaga. Direkomendasikan warga tidak boleh melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak atau pusat erupsi," katanya.
Dia menambahkan, di luar jarak tersebut masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai atau sempadan sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
"Tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," ujarnya.
Warga juga diminta mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.
Selain itu warga juga diminta mewaspadai potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Editor: Reza Yunanto