Gunung Semeru Kembali Erupsi Muntahkan Lava Pijar 1,5 Km, Waspadai Awan Panas

LUMAJANG, iNews.id - Gunung Semeru di perbatasan Kabupaten Malang dan Lumajang tercatat dua kali mengeluarkan lava pijar, Sabtu (15/6/2024).
Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Semeru mencatat, lava pijar keluar dari kawah pukul 18.25 hingga sekitar pukul 19.16 WIB. Material lava pijar ini mencapai jarak luncur hingga 1.500 meter.
"Aktivitas pertambangan harap memperhatikan situasi ini. Patuhi rekomendasi jarak luncur guguran lava pijar sudah di atas 1.500, awan panas sewaktu-waktu bisa terjadi," kata petugas Pos PGA, Liswanto.
Di menyebut ada beberapa kali erupsi dan material vulkanik gunung yang keluar sejak pukul 18.50 WIB. Bahkan pada Sabtu malam lava pijar juga terlihat jelas dari pantauan.
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Sabtu 15 Juni 2024, pukul 18.50 WIB dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 500 meter di atas puncak, atau kurang lebih 4176 meter di atas permukaan laut. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu, dengan intensitas sedang ke arah utara dan timur laut," ucap Liswanto.
Pos PGA mencatat serangkaian letusan erupsi dari Gunung Semeru mulai berlangsung sekitar pukul 18.25 WIB. Kemudian disusul pada pukul 19.01 WIB, 19.16 WIB, 20.08 WIB, hingga pukul 23.08 WIB, dengan ketinggian abu vulkanik mencapai 400 - 600 meter di atas puncak gunung.
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Sabtu, 15 Juni 2024, pukul 19.16 WIB dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 600 meter di atas puncak, atau kurang lebih 4276 meter di atas permukaan laut. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu, dengan intensitas sedang ke arah utara," ucapnya.
"Dihimbau dengan adanya intensitas guguran lava pijar yang cukup signifikan, agar selalu meningkatkan kewaspadaan yang tinggi karena sewaktu-waktu berpotensi terjadi awan panas," sambung keterangan tertulis Pos PVMBG.
Erupsi Gunung Semeru juga terjadi pada pukul 21.23 WIB dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 400 meter di atas puncak, atau sekitar 4.076 meter di atas permukaan laut.
Editor: Kastolani Marzuki