get app
inews
Aa Text
Read Next : Kapan Terakhir Kali Gunung Semeru Meletus? Ini Sejarah Letusan dari 1818 hingga 2025

Gunung Semeru Ada di Daerah Mana? Ini Lokasi, Status Terkini dan Info Penting untuk Wisatawan

Kamis, 20 November 2025 - 16:51:00 WIB
Gunung Semeru Ada di Daerah Mana? Ini Lokasi, Status Terkini dan Info Penting untuk Wisatawan
Gunung Semeru Ada di Daerah Mana? Petugas memantau kondisi erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Rabu (19/11/2025). (Foto: BPBD Lumajang)

JAKARTA, iNews.id - Gunung Semeru ada di daerah mana? Pertanyaan ini kembali ramai dicari setelah erupsi besar pada 19 November 2025 yang membuat statusnya dinaikkan menjadi Level IV atau “Awas” oleh Badan Geologi melalui PVMBG pada pukul 17.00 WIB, disertai luncuran awan panas dan peningkatan aktivitas kegempaan yang signifikan. 

Pemerintah melalui BNPB melaporkan ratusan warga telah dievakuasi ke titik-titik pengungsian, sementara pemerintah daerah menetapkan masa tanggap darurat erupsi Semeru sekitar satu minggu sejak 19 November 2025 sebagai respons terhadap dampak letusan. 


Kondisi ini membuat informasi soal lokasi, karakteristik, dan zona bahaya Gunung Semeru jadi sangat penting, baik bagi warga sekitar maupun calon pendaki dan wisatawan.

Gunung Semeru Ada di Daerah Mana?

Lokasi Administratif Gunung Semeru

Secara administratif, Gunung Semeru terletak di Provinsi Jawa Timur dan berada di perbatasan dua kabupaten, yaitu Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang. Posisi geografis ini membuat penanganan kebencanaan dan pengaturan jalur evakuasi banyak melibatkan koordinasi antara pemerintah kabupaten serta BPBD di dua wilayah tersebut, dibantu BPBD Provinsi Jawa Timur dan instansi pusat terkait.


Di sisi selatan dan tenggara, aktivitas erupsi dan awan panas umumnya mengarah ke wilayah Kabupaten Lumajang, terutama sepanjang alur Sungai Besuk Kobokan yang berulang kali menjadi sektor paling terdampak dalam beberapa erupsi sebelumnya. Sementara itu, akses pendakian populer dan sebagian pemukiman lain berada di sisi Malang dan sekitarnya, sehingga informasi peringatan dini biasanya disebarkan serentak oleh pos pengamatan, BPBD kabupaten, dan pemerintah provinsi.

Karakteristik Gunung Semeru

Gunung Semeru dikenal sebagai gunung berapi kerucut aktif dan merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa dengan puncak Mahameru yang menjulang sekitar 3.676 meter di atas permukaan laut. Semeru juga masuk dalam kawasan konservasi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), sehingga kawasan ini bukan hanya tujuan pendakian, tetapi juga habitat penting berbagai flora dan fauna pegunungan.

Aktivitas Semeru tergolong sering dan periodik, dengan tipe erupsi yang kerap menimbulkan guguran lava pijar, awan panas, dan hujan abu vulkanik yang bisa menjangkau permukiman. Aliran material vulkanik biasanya mengarah ke sektor tenggara dan timur mengikuti lembah sungai seperti Besuk Kobokan, sehingga wilayah tersebut hampir selalu menjadi fokus utama rekomendasi keselamatan dari lembaga resmi.


Status Terkini Pasca Erupsi 19 November 2025

Pasca erupsi 19 November 2025, otoritas vulkanologi pemerintah yakni PVMBG Badan Geologi secara resmi menaikkan status Gunung Semeru dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas) mulai pukul 17.00 WIB. Peningkatan status ini didasarkan pada pengamatan lapangan dan data instrumental, mulai dari bertambahnya jumlah gempa letusan, guguran, hingga indikasi suplai magma yang kuat menuju permukaan.

Sejalan dengan itu, pemerintah melalui BNPB menyatakan wilayah sekitar Semeru memasuki fase kewaspadaan tertinggi, dengan ratusan warga yang tinggal di zona rawan dievakuasi ke pos-pos pengungsian yang dinilai aman. Pemerintah Kabupaten Lumajang dan pihak terkait kemudian menetapkan status tanggap darurat bencana erupsi Semeru selama kurang lebih tujuh hari, untuk mempercepat penanganan evakuasi, pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi, hingga pemantauan dampak lanjutan.


Rekomendasi Resmi Zona Bahaya

Dalam keterangan resminya, PVMBG Kementerian ESDM mengeluarkan rekomendasi agar masyarakat, pengunjung, dan wisatawan tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara, khususnya di sepanjang Sungai Besuk Kobokan, dalam radius hingga sekitar 20 kilometer dari puncak. Area ini dinilai paling berpotensi dilalui awan panas, aliran lava, dan material guguran yang bisa datang tiba-tiba tanpa banyak tanda bagi warga di bawah.

Di luar radius tersebut, masyarakat tetap diminta waspada terhadap potensi meluapnya awan panas dan aliran lahar, terutama saat turun hujan lebat yang dapat menyeret material vulkanik ke hilir sungai. 

BNPB dan BPBD juga mengingatkan agar warga dan wisatawan tidak nekat memasuki jalur yang sudah dinyatakan berbahaya, meskipun secara kasat mata cuaca terlihat cerah dan gunung tampak “tenang”.

Akses Informasi Resmi untuk Warga dan Pendaki


Untuk memantau perkembangan aktivitas Gunung Semeru secara akurat, masyarakat dianjurkan merujuk pada kanal resmi pemerintah. Kementerian ESDM melalui PVMBG dan sistem Magma Indonesia menyediakan informasi terkini mengenai status gunung api, laporan aktivitas harian, peta zona bahaya, hingga rekomendasi yang selalu diperbarui oleh petugas pos pengamatan.


Selain itu, BNPB dan BPBD, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten, rutin menyampaikan pembaruan mengenai jumlah pengungsi, kondisi jalur evakuasi, kebutuhan logistik, serta kebijakan tanggap darurat yang sedang berjalan. Pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya pada informasi tidak resmi atau hoaks di media sosial, dan selalu melakukan cek silang dengan sumber pemerintah sebelum membagikannya.

Editor: Komaruddin Bagja

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut