Gubernur Khofifah Pantau Pelaksanaan Operasi PSBB, 171 Warga Terjaring Razia
SURABAYA, iNews.id – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa turut memantau pelaksanaan operasi penertiban PSBB, Minggu (3/5/2020) dini hari. Ada 171 warga terjaring karena masih beraktivitas di luar rumah. Mereka langsung menjalani rapid test di Mapolrestabes Kota Surabaya.
Gubernur Khofifah menegaskan, penyebaran Covid -19 tidak boleh dianggap remeh dan sepele. Virus ini tidak bakal bisa menular jika tidak ada mobilitas dari pergerakan orang.
“Oleh karena itu, kepatuhan dan disipilin untuk tetap tinggal dan beraktivitas dalam rumah guna memutus penyebaran Covid-19 di Jatim menjadi sangat penting dilakukan,” katanya, Minggu (3/5/2020).
Hingga saat ini, dari jumlah total kasus terkonfirmasi di Jatim sebesar 1.037 orang, sebanyak 47,7 persen atau 495 pasien berada di Kota Surabaya. Jumlah ini sangat besar dibandingkan dengan kota-kota besar lain di Indonesia seperti Bandung 189 orang dan Bogor 83 orang.
Hal ini disampaikan saat menysksikan pemberangkatan 77 orang dalam resiko dari Mapolrestabes Surabaya ke BPSDM Pemprov Jatim di Balongsari Surabaya di halaman Mapolresrabes Surabaya, Minggu (3/5/2020). Tampak Gubernur Khofifah didampingi Kapolda Jatim, Pangdam V brawijaya dan Pangko Armada II ikut menyaksikan keberangkatan masyarakat yang kena razia dari Mapolrestabes Surabaya ke BPSDM Pemprov Jatim.
"Razia patroli gabungan merupakan bagian dari tahapan PSBB yakni berupa tindakan setelah dilakukan iimbauan dan teguran setelah tanggal 28-30 April 2020. Maka tanggal 1 Mei - 11 Mei 2020 adalah tahapan teguran dan tindakan,” katanya.
Dalam tahap teguran dan tindakan, tercatat ada enam orang reaktif atau positif berdasar hasil dapid test. Mereka langsung dirujuk ke rumah sakit, sementara orang dalam resiko (ODR) dikarantina 14 hari.
Khofifah menyebut, pihaknya terus mengikuti perkembangan patroli gabungan yang tidak hanya dilakukan di Surabaya melainkan di Sidoarjo serta Gresik. PSBB yang dilakukan di Jatim akan terus berjalan efektif memutus penyebaran Covid-19 jika masyarakat bisa patuh serta disiplin. Faktanya, mengajak masyarakat untuk patuh dan disiplin ternyata tidak mudah dan membutuhkan waktu.
"Kami memberikan apresiasi kepada jajaran dari Kapolda, Kapolrestabes beserta jajaran, TNI, Satpol PP kabupaten/kota setempat sama sama melakukan proses teguran ini. Saya ingin menjadikan teguran dan tindakan ini sebagai pembelajaran kita bersama dengan data yang ada, jangan menganggap enteng dan jangan menganggap remeh bahwa penyebaran Covid-19 ini cepat dan masif sekali," katanya.
Menurutnya, ketika masyarakat bisa menjaga kepatuhan dan kedisiplinan dengan tinggi maka penyebaran Covid-19 ini bisa teratasi lebih efektif. Dia berharap PSBB di Jatim bisa berlangsung efektif sehingga tidak perlu dilakukan perpanjangan seperti daerah atau provinsi lain.
“Saya mohon dipahami masyarakat yang berada di wilayah PSBB yakni Surabaya Sidoarjo dan Gresik bisa terus patuh dan disiplin untuk tetap tinggal di rumah dan melakukan aktivitas di rumah," katanya.
Ditempat yang sama, Kapolda Jatim Irjen Pol. Luki Hermawan mengatakan, razia gabungan pada PSBB hari kelima ini yang dilakukan di tiga wilayah serentak yakni Surabaya, Sidoarjo dan Gresik.
Hasil dari razia gabungan tersebut, terdapat 65 orang terjaring razia di Gresik, 24 orang di Sidoarjo serta 80 orang di Kota Surabaya. Pihaknya berkomitmen untuk terus melakukan pemeriksaan sesuai aturan.
"Kami akan terus melakukan penindakan sesuai aturan dan akan melakukan rapid test kepada masyarakat yang terjaring razia pada pelanggar PSBB,” katanya.
Menurutnya, petugas harus melakukan tindakan supaya semua masyarakat bisa menjaga agar penyebaran Covid-19 tidak meluas. Dia berharap mudah-mudahan warga yang menjalani rapid test benar-benar sehat.
Editor: Umaya Khusniah