Gelar Ritual di Pantai, Padepokan Tunggal Jati Nusantara Tak Kantongi Izin

JEMBER, iNews.id - Padepokan Tunggal Jati Nusantara yang menggelar ritual di Pantai Payangan hingga menewaskan sebelas orang mendapat sorotan. Padepokan pimpinan Nurhasan ini tak terdaftar di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Jember. 

Kepala Bakesbangpol Jember Budi Susilo menegaskan, padepokan tersebut tak ada izin beroperasi dan pemberitahuan aktivitas apapun yang dilayangkan ke pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember. Selain itu, Bakesbangpil tengah memetakan sejumlah lokasi yang digunakan padepokan ini untuk melakukan ritual - ritualnya. 

Baca Juga

Periksa Ketua Padepokan, Polisi Dalami Unsur Pidana Ritual Maut di Pantai Payangan Jember 

"Kami memetakan, dan mempelajari semua dari segala sisi tentang aliran padepokan yang tidak terdaftar tersebut. Kami juga memetakan wilayah rawan di pesisir selatan Jember yang notabene sering dijadikan tempat seperti serupa," ucap Budi Susilo, dihubungi Senin (14/2/2022). 

Di sisi lain Wakil Direktur RSUD dr. Soebandi Jember Tri Wiranto mengatakan, pimpinan Padepokan Tunggal Jati Nusantara yang sebelumnya dirawat di Puskesmas Ambulu dirujuk ke RSUD dr. Soebandi Jember.

Baca Juga

Tangis Histeris Iringi Pemakaman Pasutri Korban Tewas Ritual Maut Pantai Payangan

Selain Nurhasan selaku pimpinan padepokan ada satu orang yang juga dirujuk ke RSUD dr. Soebandi, pada Minggu sore. 

"Kemarin sore kami mendapat rujukan dua pasien dari Puskesmas Ambulu. Salah satunya memang Pak Nurhasan," katanya, Senin,(14/2/2022).

Baca Juga

Ritual Maut di Pantai Payangan, Anggota Polres Bondowoso Ikut Jadi Korban Tewas

Editor: Reza Yunanto