Diduga Meninggal Tak Wajar, Makam Taruna Politeknik Pelayaran Surabaya Dibongkar

MOJOKERTO, iNews.id - Polisi membongkar makam taruna Politeknik Pelayaran Surabaya di Taman Permakaman Umum (TPU) Desa Puloniti, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto, Selasa (7/2/2023). Ekshumasi dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian korban yang diduga tidak wajar.

Korban adalah Muhammad Rio Ferdinan Anwar (19). Pembongkaran makam ini dilakukan atas permintaan keluarga tentang adanya dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh para senior taruna Polikteknik Pelayaran Surabaya.

Baca Juga

Sejarah Hollywood di Kulonprogo, Kompleks Makam Blendung yang Jadi Pusat Kegiatan Masyarakat

Kanit Resmob Polrestabes Surabaya AKP Zainul Abidin mengatakan, penyebab kematian korban akan diketahui dari hasil autopsi jenazah.

"Kami masih belum dapat hasilnya, nanti setelah autopsi ini akan menjawab kematian korban," ujar Zainul.

Baca Juga

Benny Dollo Tak Dimakamkan di Kampung Halaman Manado, Ternyata Ini Alasannya

Sementara itu, ayah korban, Muhammad Yani, mengaku menerima kabar anaknya meninggal dunia pada Minggu (5/2/2023) sekira pukul 22.45 WIB. Dia pun mendatangi RS Jemursari untuk memastikan keadaan korban.

Namun saat dilihat, kondisi mayat tidak wajar. Diduga ada tanda-tanda penganiayaan karena ditemukan sejumlah luka pada tubuh dan wajah korban.

Baca Juga

Tangis Haru Pecah di Pemakaman Benny Dollo, Mantan Pelatih Timnas Indonesia

"Melihat kondisi tidak wajar saya laporan ke polisi," ujar Yani.

Dalam rekaman CCTV, terlihat korban masuk ke dalam kamar mandi. Sesaat kemudian sejumlah taruna senior keluar dari kamar mandi dengan tergesa-gesa dan kembali sambil membawa kaus hitam.

Baca Juga

Bripda Risman Rahman Korban Hanyut di Sungai Digoel Dimakamkan di Timika

Selanjutnya dengan dibawa beberapa taruna senior, korban diangkat keluar dengan kondisi tak berdaya.

Sebelum masuk pendidikan Politeknik Pelayaran Surabaya, Rio adalah pelajar lulusan SMA Bangsal, Kabupaten Mojokerto. Selanjutnya korban mendaftar sebagai taruna Polikteknik Pelayaran Surabaya pada 2022 dan baru lima bulan menempuh pendidikan hingga akhirnya meninggal dunia.