“Tuntutannya ada 5. Pertama angka kemiskinan mencapai 178.000 jiwa. yang kedua pendidikan. Ketiga, angka stunting kita melampaui angka nasional. Keempat, polarisasi Pemerintah Kabupaten Tuban, terutama aspirasi masyarakat. Kelima, Pemkab Tuban tidak memberikan akses aspirasi pada masyarakat sipil,” kata Ketua Umum PMII Cabang Tuban, Abid Arrohman.
Kapolres Tuban, AKBP Suryono mengatakan, para mahasiswa tersebut memaksa ingin bertemu dengan Bupati Tuban untuk menyampaikan aspirasinya.
Namun saat salah satu mobil peserta paripurna hendak keluar, massa aksi mengadang mobil tersebut,” katanya.
“Penyebabnya (mahasiswa) ngotot pengen ketemu bupati, sementara bupati dan DPRD sedang paripurna. Tentu tidak mungkin meninggalkan sidang untuk bertemu. Biar selesai dulu. Sudah saya jembatani. Sudah saya telepon korlapnya dan saya suruh tunggu dulu,” katanya.
Editor: Kastolani Marzuki













