get app
inews
Aa Text
Read Next : Siswa-Alumni SMK Pasundan 2 Bandung Demo Tuntut Guru Cabul Dipecat, Korban 41 Orang!

Demo Mahasiswa PMII di Kantor Bupati Tuban Ricuh, Massa Diseret hingga Terjadi Pelecehan

Rabu, 16 Agustus 2023 - 19:53:00 WIB
Demo Mahasiswa PMII di Kantor Bupati Tuban Ricuh, Massa Diseret hingga Terjadi Pelecehan
Aksi demonstrasi mahasiswa PMII di Kantor Bupati Tuban berlangsung ricuh, Rabu (16/8/2023). (Foto: iNews/Pipiet Wibawanto)

TUBAN, iNews.idAksi demonstrasi puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Tuban di Kantor Bupati diwarnai kericuhan, Rabu (16/8/2023). 

Massa terlibat aksi saling dorong dengan polisi yang berjaga-jaga di Kantor Bupati. Kericuhan dipicu saat massa PMII berusaha mengadang mobil dinas yang diduga ditumpangi Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky. 

Para mahasiswa tersebut diseret paksa petugas hingga terjadi aksi dugaan kekerasan dan pelecehan seksual terhadap salah satu mahasiswi oleh petugas.

Salah satu mahasiswi peserta demonstrasi, Vida mengaku dipegang dan diseret di bagian daerah intimnya hingga baju dan hijabnya terbuka.

“Saya kan diseret. Gak papalah diseret tapi yang dipegang jangan daerah intimnya. Kalau kesenggol wajar lah. Tapi ini masalahnya telapak tangan narik saya. Polisi laki-laki. Terus pas keseret baju saya kebuka, jilbab saya kebuka. Iya, ada pelecehan,” ungkapnya.

Dalam aksi tersebut para mahasiswa mengkritisi program pemerintah Kabupaten Tuban yang dinilai gagal dalam menyelesaikan beberapa permasalahan, khususnya kemiskinan dan pendidikan.

“Tuntutannya ada 5. Pertama angka kemiskinan mencapai 178.000 jiwa. yang kedua pendidikan. Ketiga, angka stunting kita melampaui angka nasional. Keempat, polarisasi Pemerintah Kabupaten Tuban, terutama aspirasi masyarakat. Kelima, Pemkab Tuban tidak memberikan akses aspirasi pada masyarakat sipil,” kata Ketua Umum PMII Cabang Tuban, Abid Arrohman.

Kapolres Tuban, AKBP Suryono mengatakan, para mahasiswa tersebut memaksa ingin bertemu dengan Bupati Tuban untuk menyampaikan aspirasinya. 

Namun saat salah satu mobil peserta paripurna hendak keluar, massa aksi mengadang mobil tersebut,” katanya.

“Penyebabnya (mahasiswa) ngotot pengen ketemu bupati, sementara bupati dan DPRD sedang paripurna. Tentu tidak mungkin meninggalkan sidang untuk bertemu. Biar selesai dulu. Sudah saya jembatani. Sudah saya telepon korlapnya dan saya suruh tunggu dulu,” katanya.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut