Demo di PN Surabaya Ricuh, Massa Tolak Vonis Bebas Ronald Tannur Kasus Penganiayaan Maut
SURABAYA, iNews.id - Demonstrasi di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya berlangsung ricuh, Senin (29/7/2024). Para demonstran menolak vonis bebas terhadap Gregorius Ronald Tannur yang menganiaya kekasihnya hingga tewas.
Awalnya, para demonstran berkumpul di depan PN Surabaya pukul 11.00 WIB. Mereka membawa sejumlah atribut berisi tuntutan keadilan bagi korban #Justicefordinisera.
Kemudian, salah satu demonstran naik ke mobil komando untuk berorasi. Sementara, demonstran lainnya melakukan tabur bunga di depan kawat berduri yang telah dipasang polisi.
Orator aksi kemudian meminta agar massa masuk ke dalam PN Surabaya sambil membawa karangan bunga. Sebelumnya, karangan bunga tersebut terpasang di depan PN Surabaya.
“Percuma kita teriak-teriak di sini kalau hakim tidak tahu kita. Ayo ambil dan bawa masuk," ucapnya.
Upaya demontran diadang oleh sekuriti dan memicu aksi saling dorong. Dalam kejadian itu, salah satu karangan bunga yang hendak dibawa masuk sobek.
Demonstran kemudian mengambil karangan bunga lainnya dan berhasil dimasukkan ke ruang layanan PTSP. Demonstran kemudian melakukan aksi duduk sila di ruangan tersebut.
"Jika kami dianggap mengganggu, biarkan kami bersih-bersih mafia hukum. Kami siap bertanggung jawab untuk satu hari demi memperjuangkan keadilan," kata salah seorang demonstran.
Sementara itu, Humas PN Surabaya, Suparno terlihat marah saat menemui demonstran dan menjelaskan berkali-kali bahwa Ketua PN Surabaya tidak ada di tempat.
Sementara itu, Kapolsek Sawahan, Kompol Domingos DE. F. Ximenes yang berada di lokasi juga berusaha menenangkan demonstran.
“Sudah ya, biar koordinator aksi yang satu komando,” katanya.
Tak lama kemudian, jajaran Humas PN Surabaya lainnya, Alex Madani datang dan menggelar mediasi dengan massa aksi.
Editor: Kurnia Illahi