Daftar Lengkap Pemenang Kontes Robot Madrasah MRC 2025, Malang Raih 2 Kategori
BOGOR, iNews.id - Final Madrasah Robotic Competition (MRC) 2025 yang berlangsung di Cibubur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat resmi ditutup Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafii, Sabtu (1/11/2025). Lomba tersebut telah melahirkan para pemenang.
Terdapat dua kategori dalam lomba yang diikuti 616 madrasah tersebut yakni, Robot Karya Inovasi untuk jenjang MTs dan MA, serta Mobile Robot Labirin untuk jenjang MI, MTs, dan MA.
Wakil Menteri Agama H Romo Syafi’i menegaskan, penguasaan teknologi merupakan bagian dari pengamalan ajaran Islam. “Teknologi tidak bisa dipisahkan dari nilai-nilai keislaman. Dalam Islam, segala bentuk inovasi yang membawa kemaslahatan bagi manusia adalah ibadah,” ungkap Romo Syafi’i.
Dia juga berpesan agar para pelajar madrasah terus berkarya dan menciptakan teknologi yang berlandaskan etika serta nilai spiritual.
“Robot dan kecerdasan buatan harus tetap dalam kendali manusia yang beriman. Madrasah harus menjadi pelopor teknologi yang berkeadaban,” katanya.
Dirjen Pendidikan Islam, Amien Suyitno mengatakan, MRC merupakan ajang kompetisi di bidang teknologi yang terbesar bagi siswa madrasah. Penyelenggaran even ini menegaskan komitmen Kementerian Agama dalam mencetak generasi yang unggul pada bidang sains dan teknologi sekaligus berakhlak mulia.
Amien menuturakan, MRC 2025 diselenggarakan secara hybrid, dimulai dari babak penyisihan daring hingga final secara luring. Total 616 tim dari seluruh Indonesia turut berkompetisi, jumlah terbesar sejak MRC pertama kali digelar tahun 2015.
“Antusiasme peserta dan kualitas karya tahun ini meningkat tajam. Ini bukti bahwa madrasah mampu menjadi pelopor pendidikan teknologi yang tetap berakar pada nilai-nilai agama”, ujar Amien Suyitno dalam keterangan resminya, Minggu (2/11/2025).
Amien Suyitno berpesan untuk para peserta, bahwa kemenangan dan pencapaian yang dicapai hari ini, harus terus dikembangkan untuk pencapaian selanjutnya. Menurutnya, tantangan tidak hanya datang satu kali, tapi kita dituntut untuk terus menjawab tantangan yang akan datang kedepannya.
“Pemuda hari Ini, juga harus menjadi pemimpin hari ini. Tidak ada lagi kata esok, kita harus mulai menjawab segala tantangan yang ada mulai hari ini,” katanya.
Editor: Kastolani Marzuki