get app
inews
Aa Text
Read Next : Daftar Marga di Maluku, Sejarah dan Identitas Sosial

Cerita Untung Surapati Sempat Jadi Budak saat Masih Anak-Anak

Selasa, 09 November 2021 - 07:21:00 WIB
Cerita Untung Surapati Sempat Jadi Budak saat Masih Anak-Anak
Ilustrasi. Untung Surapati. (Istimewa)

JAKARTA, iNews.id - Pahlawan nasional Untung Surapati sempat menjadi budak di kapten kapal bernama Kapten Moor pada tahun 1667. Saat dijual sebagai budak, Untung Surapati masih anak-anak, ketika itu dia berusia 7 tahun. 

Untung Surapati dijual menjadi budak di kapten kapal Belanda berawal dari tunggakan pajak yang dialami ayahnya Raden Panji Wanayasa. Hal ini sebagaimana dikisahkan pada buku "Untung Surapati Melawan VOC Sampai Mati" tulisan Sri Wintala Achmad. 

Dikisahkan saat itu, Untung Surapati yang masih keturunan Raja Udayana turut dijual raja Bali sebagai pembiayaan perang. Kebetulan saat itu Bali sedang menghadapi peperangan melawan VOC, sehingga membutuhkan pundi-pundi uang untuk membiayai peperangan tersebut. 

Sebelum kedatangan VOC, Bali terlebih dahulu mengalami peperangan antar kerajaan. Kerajaan terbesar pecahan Bali adalah Buleleng. Tetapi sebuah peperangan dan gugurnya anak sang raja di medan peperangan, membuat sang raja bernama Panji Sakti memilih untuk menepi dan turun tahta, menjadi seorang pertapa. 

Pasca pemerintahan Panji Sakti inilah Kerajaan Mengwi mulai eksis dengan di bawah pimpinan Anak Agung Putu. Di sinilah diduga sang ayah Untung Surapati juga merupakan bagian dari prajurit Kerajaan Buleleng yang kalah perang sekaligus bagian dari pemberontak. 

Manakala Kerajaan Mengwi berkuasa dan menjalin persahabatan dengan Blambangan, VOC masuk dan mulai terjadi peperangan. 

Di sini kemudian kerajaan-kerajaan mulai melakukan perlawanan, termasuk lewat jalan peperangan. Perlawanan bukannya tak dilakukan, tetapi minimnya keuangan dan modal, membuat kerajaan Bali membutuhkan modal untuk melakukan penyerangan.

Salah satu cara mendapat masukan yakni dengan menjual budak-budak hasil kalah perang dari lawan, penunggak pajak kerajaan, atau pemberontak.

Editor: Nur Ichsan Yuniarto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut