Cerita Rakyat di Malang Jawa Timur, Asal Usul Nama Kota Malang
Sampai suatu sore, dia memutuskan untuk bermalam di suatu tempat dan meminta seluruh pasukannya yang terdiri atas sekitar 3.000 orang untuk mendirikan tenda. Mereka pun beristirahat untuk memulihkan tenaga agar bisa melanjutkan perjalanan dan melaksanakan perintah Sultan Agung keesokan harinya.
Di tempat peristirahatannya, Tumenggung terkesima melihat pemandangan di sekitar Gunung Kawi. Melihat itu, dia semakin ingin menaklukkan wilayah itu. "Betapa indahnya dataran ini," katanya kepada seorang pelayan yang setia.
"Ya, Pak. Daerahnya juga sangat subur karena dilintasi Sungai Brantas," kata pelayannya. "Di wilayah inilah berdiri Kerajaan Kanjuruan yang dipimpin oleh Raja Gajayana. Konon di daerah ini juga ada candi Malangkuseswara, tapi sekarang sudah tidak ada jejaknya lagi," kata Tumenggung.
Tumenggung Alap Alap juga berkata, "Kita harus berhati-hati untuk menaklukkan kabupaten ini. Di sini, kerajaan Singasari pernah berjaya. Saya yakin yang akan kita hadapi nanti bukanlah orang sembarangan. Saya khawatir tentang moral para prajurit mereka akan berbalik melawan kita," katanya.
Keesokan harinya, Tumenggung Alap Alap dan pasukannya melanjutkan perjalanan. Namun, mereka berhenti ketika memasuki sebuah kawasan bernama Merjosari. Mereka berhenti karena ada pohon besar yang ditebang sembarangan di jalan setapak.
Editor: Ihya Ulumuddin