Cerita Kecerdikan Gajah Mada Singkirkan Kebo Wawira di Sumur dengan Batu Kapur

JAKARTA, iNews.id - Gajah Mada adalah Mahapatih termasyhur Kerajaan Majapahit. Dia terkenal memiliki siasat cerdik dalam menaklukkan lawan. Salah satunya ketika menghadapi dua patihnya yakni Kebo Wawira dan Pasung Rigis.

Dikisahkan dalam buku 'Gajah Mada Sistem Politik dan Kepemimpinan' yang ditulis Enung Nurhayati, Gajah Mada dengan mudah mengalahkan Pasung Rigis, namun kesulitan menghadapi Kebo Wawira yang dikenal memiliki kesaktian.

Baca Juga

Cerita Gajah Mada Melarikan Diri dan Moksa karena Diburu Tentara Majapahit 

Gajah Mada kemudian bersiasat untuk mengalahkan patihnya itu. Dia pura-pura menyodorkan seorang putri Majapahit untuk dipersunting Kebo Wawira sebagai istri.

Kebo Wawira berhasil dibujuk oleh Gajah Mada untuk diajak ke Majapahit. Di tengah perjalanan tepatnya di puncak Gunung Gelut, Gajah Mada memerintahkan Kebo Wawira untuk membuat sumur sebagai persiapan perjumpaannya dengan putri Majapahit.

Baca Juga

Strategi Cerdik Gajah Mada Taklukkan Bali, Lawan Kalah Gara-Gara Anjing

Diceritakan dalam pupuh 50-52 Kakawin Gajah Mada, perintah membuat sumur tersebut suatu yang mustahil untuk dilakukan Kebo Wawira. Namun, Kebo Wawira yang memiliki kesaktian luar biasa ternyata membuatnya dengan mudah. 

Baca Juga

Kisah Topeng Gajah Mada Jadi Simbol Pemersatu Nusantara, Pernah Dipakai Raja Bali hingga Presiden

Gajah Mada yang khawatir tidak bisa membunuh Kebo Wawira lalu memerintahkan prajuritnya mencari batu-batu besar. Hal ini karena Kebo Wawira sempat memberitahukan bahwa kesaktian dan nyawanya akan hilang bila tertimbun dengan kapur. 

Gajah Mada kemudian memerintahkan batu yang telah terkumpul oleh prajurit Majapahit dijatuhkan ke dalam sumur yang di dalamnya terdapat Kebo Wawira sedang bekerja.

Kebo Wawira pun mati tertimbun. Namun, sebelum mencapai ajalnya, Kebo Wawira sempat mengutuk orang-orang yang bisa membunuhnya. 

Gajah Mada yang berhasil membunuh lawan-lawannya dari Kerajaan Bali itu akhirnya kembali ke Majapahit untuk melaporkan keberhasilannya membunuh dua lawannya.

Editor: Reza Yunanto