Cari Tahu Penyebab Kecelakaan, Potongan Bangkai Pesawat TNI AU Akan Dirangkai Kembali

Dia menyampaikan, proses evakuasi harus dilaksanakan secara hati-hati. Jalan setapak perkebunan di sekitar lokasi jatuhnya pesawat juga hanya selebar sekitar satu meter.
Kondisi ini, lanjut dia tidak memungkinkan pengangkutan bangkai badan pesawat dilakukan dengan sepeda motor.
"Sekarang badan-badannya itu harus diangkut satu per satu manual dengan manusia. Jalannya susah lebarnya cuma satu meter enggak bisa lewat. Enggak mungkin naik motor, tebingnya di samping. Dibawa manual oleh manusia ramai-ramai bawanya," ucapnya.
Menurutnya, jalan satu-satunya evakuasi pesawat, yakni dipotongi dan kembali dirangkai di Lapangan Udara (Lanud) Abdulrahman Saleh Malang. Selanjutnya potongan-potongan itu dilakukan pemeriksaan oleh tim dari Pusat Kelaikan Keselamatan Terbang dan Kerja TNI AU (Puslaiklambangjaau).
"Iya, dipotongi dengan benar, sehingga nanti kalau diangkut dipasang lagi tahu penyebabnya, enggak dipotong karena manual sama dipotong karena tabrakan kan lain. Dikumpulkan di hanggar, nanti dirakit, ditata ulang lagi," katanya.
Sebelumnya diberitakan, kecelakaan dua pesawat TNI AU jenis Super Tucano terjadi di perbukitan Pegunungan Tengger tepatnya di Dusun Keduwung, Desa Jimbaran, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Kedua pesawat ini bersama dua pesawat lainnya tengah menjalani latihan formasi terbang dari Lanud Abdulrahman Saleh Malang, pada Kamis pagi (16/11/2023) pukul 10.51 WIB.
Editor: Kurnia Illahi