BOR RS Rujukan Covid-19 di Jatim Turun Signifikan selama Penerapan PPKM
SURABAYA, iNews.id - Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di wilayah Jawa-Bali berpengaruh signifikan terhadap penurunan Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit rujukan Covid-19 di Jatim. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim, BOR isolasi RS di Jatim turun menjadi 59 persen dari sebelumnya 81 persen.
Kemudian, untuk BOR RS Darurat dari 69 persen menjadi 49 persen atau turun 20 persen. BOR rumah isolasi turun menjadi 38 persen dari sebelumnya 50 persen. Sedangkan untuk ICU penurunan BOR-nya menjadi 73 persen dari sebelumnya 78 persen.
"Signifikansi PPKM ini juga terlihat dari tingkat penurunan BOR di RS. Saat ini baik untuk isolasi, RS Darurat, maupun rumah karantina sudah turun di bawah standar Badan Kesehatan Dunia (WHO) 60 persen," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Rabu (11/8/2021).
Selain PPKM berlevel, penurunan BOR juga terjadi karena pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Jatim yang cukup masif. Bahkan, berbagai pihak telah ikut aktif terlibat baik Forkopimda Jatim, Pemkab/Pemkot, Perguruan Tinggi, serta berbagai elemen masyarakat.
Berdasarkan Dashboard Kemenkes/KCPEN, jumlah orang yang divaksin dosis pertama dan kedua di Jatim menempati posisi cukup tinggi di Indonesia. Untuk vaksin dosis pertama, jumlah orang yang divaksin di Jatim mencapai 7.960.752 orang atau sekitar 25,01 persen dari target sasaran.
Sedangkan jumlah orang yang telah divaksin untuk dosis kedua di Jatim sebanyak 3.619.554 orang, setara 11,37 persen dari target sasaran.
"Kembali saya sampaikan terima kasih kepada seluruh warga Jatim yang telah menerapkan 5M dengan baik. Harapannya tetap dipertahankan, sehingga level risiko daerah yang masuk zona level bisa semakin turun lagi," katanya.
Editor: Ihya Ulumuddin