Balai Kota Surabaya Banjir Karangan Bunga dari Pendukung Risma
Menanggapi hal itu, Ketua Banteng Ketaton Srimulyono Herlambang mengatakan, bahwa video viral tersebut dibuat secara spontan. Video yel-yel ‘hancurkan risma’ bukan berarti menghancurkan secara fisik, melainkan menghancurkan secara politik.
Pihak Banteng Ketaton mengaku, video tersebut murni berasal dari internal PDI Perjuangan. Kelompok Banteng Ketaton dikecewakan lantaran calon wali kota Surabaya yang diusung oleh PDIP bukan dari kader murni.
Dia juga menegaskan bahwa video tersebut dibuat tidak ada kaitannya dengan pemilihan wali kota (Pilwali) Surabaya. “Tujuannya kasih semangat. Kami tidak buat ketakutan. Kalau minta maaf ya kita minta maaf. Tetapi, sekali lagi, video itu tujuanya politis bukan fisik. Jangan dipelintir,” katanya.
Diketahui, video yel-yel Banteng Ketaton, anggota dan pendukung PDI Perjuangan, viral di media sisoal. Yel-yel tersebut berisi nyanyian berbunyi “hancurkan Risma”.
Editor: Ihya Ulumuddin