Balai Kota Surabaya Banjir Karangan Bunga dari Pendukung Risma
SURABAYA, iNews.id – Balai Kota Surabaya dibanjiri karangan bunga berisi ucapan dukungan untuk Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Puluhan karangan bunga berbagai ukuran itu diletakkan menempel di pagar, mengelilingi pusat pemerintahan Surabaya.
Isi tulisan bermacam-macam. Intinya memberikan support dan semangat untuk Tri Rismaharini. Di antaranya “Ibu-Ibu Pemantau Jentik Rungkut siap mengawal dan mendukung Bu Risma (Tri Rismaharini); “Jaga Bu Risma Jaga Surabaya”; “Berani menghina Bu Risma, lembut di dunia maya”, “Bu Risma Wani Lawan Mafia”.
Mayoritas di karangan bunga juga bertuliskan tagar #SaveBuRisma.
Informasi yang dihimpun, dukungan terhadap Risma tersebut sebagai respons atas video berisi nyanyian ‘hancurkan Risma’ yang beredar beberapa hari lalu. Video tersebut dianggap provokatif dan membuat marah pendukung Risma.
Salah seorang pengirim karangan bunga, Lena Rini Melati mengatakan, dukungan diberikan karena ada sebagian kelompok yang tidak senang dengan Risma dan membuat video provokatif. “Kami siap berdiri melawan mereka yang ingin menghancurkan Bu Risma dan Surabaya,” katanya, Minggu (29/11/2020).
Menanggapi hal itu, Ketua Banteng Ketaton Srimulyono Herlambang mengatakan, bahwa video viral tersebut dibuat secara spontan. Video yel-yel ‘hancurkan risma’ bukan berarti menghancurkan secara fisik, melainkan menghancurkan secara politik.
Pihak Banteng Ketaton mengaku, video tersebut murni berasal dari internal PDI Perjuangan. Kelompok Banteng Ketaton dikecewakan lantaran calon wali kota Surabaya yang diusung oleh PDIP bukan dari kader murni.
Dia juga menegaskan bahwa video tersebut dibuat tidak ada kaitannya dengan pemilihan wali kota (Pilwali) Surabaya. “Tujuannya kasih semangat. Kami tidak buat ketakutan. Kalau minta maaf ya kita minta maaf. Tetapi, sekali lagi, video itu tujuanya politis bukan fisik. Jangan dipelintir,” katanya.
Diketahui, video yel-yel Banteng Ketaton, anggota dan pendukung PDI Perjuangan, viral di media sisoal. Yel-yel tersebut berisi nyanyian berbunyi “hancurkan Risma”.
Editor: Ihya Ulumuddin