Arti Telinga Berdenging Sebelah Kanan Menurut Islam, Baca Doa dan Sholawat Ini
JAKARTA, iNews.id - Tiap orang pasti pernah mengalami ataupun merasakan telinga berdenging. Lalu, apa arti telinga berdenging sebelah kanan menurut Islam?
Dalam pandangan ilmu kesehatan, telinga berdenging atau tinnutus terjadi karena ada gangguan kesehatan mulai penyakit jantung ataupun tekanan darah tinggi.
Dalam kepercayaan di masyarakat, jika telinga berdenging dianjurkan untuk meniupkan ke telapak tangan lalu ditempelkan ke telinga yang berdenging.
Namun, menurut agama Islam, telinga berdenging sebelah kanan memiliki makna lain termasuk cara menanganinya dengan bacaan doa dan sholawat.
Dilansir dari kumpulan buku PISS-KTB, orang yang mengalami gejala telinga berdenging sebelah kanan dianjurkan untuk berdoa dan membaca sholawat.
Hal itu karena orang tersebut sedang disebut oleh Rasulullah SAW sebagaimana disebutkan oleh Imam Munawi dalam kitab At-Taysir bi Syarh al-Jami'ish Shoghir :
فَإِن الْأذن إِنَّمَا تطن لما ورد على الرّوح من الْخَبَر الْخَيْر وَهُوَ أَن الْمُصْطَفى قد ذكر ذَلِك الْإِنْسَان بِخَير فِي الْمَلأ الْأَعْلَى فِي عَالم الْأَرْوَاح
Artinya: Maka sesungguhnya telinga itu berdengung ketika datang berita baik kepada ruh, yaitu Rasulullah SAW al-Mushthofa telah menyebut orang tersebut (pemilik telinga yang berdengung) dengan kebaikan di mala-il a’la (perkumpulan atau majelis tertinggi) di alam ruh.
Sedang dalam Al-jami'ish shoghir Imam suyuthi dijelaskan :
إِذا طَنَّتْ أُذُنُ أحدِكُمْ فَلْيَذْكُرْنِي ولْيُصَلِّ عَلَيَّ ولْيَقُلْ ذَكَرَ الله مَنْ ذَكَرَنِي بِخَيْرٍ الجامع الصغير للسيوطي
Artinya: Jika berdengung telinga seseorang dari kalian, maka ingatlah aku, dan bershalawatlah atasku, dan katakan: Dzakarollohu man dzakaroni bi khayr (Semoga Allah menyebut orang yang menyebutku dengan kebaikan). [Al-Jami'ush Shoghir lis Suyuthi].
Dalam Kitab Al-Mu'jamul Kabir lithThobroni, bersabda Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam, “Jika berdengung telinga seseorang dari kalian, maka ingatlah aku, dan bershalawatlah atasku, dan katakan: Dzakarollohu bi khayrin man dzakaroni (Semoga Allah menyebut dengan kebaikan orang yang menyebutku).
Editor: Kastolani Marzuki