Armuji soal Cekcok Sekolah Petra Surabaya dan Pengurus RW: Sama-Sama Ngotot, Silakan Jalur Hukum
SURABAYA, iNews.id - Wakil Wali Kota Surabaya Armuji memediasi perseturuan antara pengurus RW Perumahan Manyar Tompotika dengan pihak SMP Kristen Petra 3 dan SMA Kristen Petra 2 di Kota Surabaya, Jawa Timur. Video percekcokan kedua kubu ini viral di media sosial terkait iuran keamanan bulanan.
Pengurus RW menaikkan iuran keamanan bulanan dari Rp32 juta menjadi Rp35 juta. Sementara sekolah Petra hanya bersedia membayar Rp25 juta per bulan dengan catatan tranparansi dan pertanggungjawaban uang keamanan tersebut serta tak ada lagi intimidasi atau ancaman menutup akses jalan.
Dalam video viral tampak Armuji mendengarkan penjelasan kedua belah pihak yang bertentangan. Mediasi tidak berjalan mulus lantaran kedua kubu yang berseteru sama-sama mempertahankan keputusannya.
Sebab itu pada akhir video, Armuji menyarankan keduanya menempuh jalur hukum masing-masing untuk dapat menyelesaikan konflik tersebut. Namun tetap menjaga komunikasi.
"Jadi kami mediasi. Petra ngotot mau bayar cuma Rp25 juta, pengurus RW minta Rp35 juta, jadi tidak ada titik temu. Karena sama-sama ngotot, silakan tempuh jalan masing masing, bisa menempuh jalur hukum," ujar Armuji, Jumat (2/8/2024).
Diketahui, konflik tersebut sebelumnya sudah dimediasi baik tingkat DPRD Kota Surabaya maupun Pemkot Surabaya, namun belum mendapatkan titik terang. Pihak sekolah berencana akan melanjutkan ke ranah hukum jika akses jalan menuju sekolah ditutup pengurus RW perumahan setempat.
Informasi dirangkum iNews, cekcok ini berawal saat pengurus sekolah dari Perhimpunan Pendidikan dan Pengajaran Kristen Petra (PPPKP) merasa keberatan dengan adanya kenaikan iuran keamanan bulanan tahun 2024. Dari yang semula Rp25 juta menjadi Rp32 juta dan kini Rp35 juta.
Editor: Donald Karouw