7 Keris Sakti Berasal dari Pulau Jawa, Nomor 3 Dipercaya Miliki Kutukan

Merupakan pusaka yang terkenal dari Kerajaan Singasari. Dikenal memiliki kutukan dari sang pembuat, Mpu Gandring. Keris ini benar-benar menewaskan tujuh raja Singasari.
Kutukannya bermula karena sifat tak sabar dari pemesan keris. Keris tersebut dibuat atas pesanan Ken Arok untuk membunuh Tunggul Ametung karena dia jatuh cinta kepada istri Tunggul Ametung.
Mpu Gandring menjanjikan keris ampuh untuk membunuh Tunggul Ametung dalam waktu satu tahun, namun belum sampai satu tahun, Ken Arok tidak sabar dan merebut keris yang belum sempurna kemudian menusukkannya ke dada Mpu Gandring hingga tewas.
Dalam kondisi sekarat, Mpu Gandring mengutuk keris tersebut nantinya akan membunuh tujuh penguasa.
Merupakan pustaka utama di lingkungan Keraton Yogyakarta. Keris ini peninggalan Sunan Kalijaga. Selain itu dinilai memiliki kedudukan tinggi karena jasa-jasanya sebagai senjata utama sultan.
Sejak Pakubuwono III memberikan keris tersebut kepada Hamengkubuwono I, keris ini selalu menyertai raja. Dari Hamengkubuwono I hingga Hamengkubuwono X, pusaka ini selalu dipakai.
Sehingga pusaka tersebut hanya bisa dipegang oleh Sultan yang bertahta di Keraton Yogyakarta.
Termasuk pusaka di lingkungan Keraton Yogyakarta. Keris ini biasanya diberikan kepada putra mahkota. Dalam filsafat Jawa, keris merupakan senjata tradisional yang sangat berhubungan erat dengan kaum laki-laki.
Konon dalam sabda raja Sultan Hamengkubuwono X, dia akan menyempurnakan keris Kanjeng Joko Piturun yang merupakan pengubahan perjanjian Kerajaan Mataram.
Awalnya dimiliki oleh Taming sari. Hang Tuah mengambil keris ini karena telah berhasil mengalahkan Taming Sari dalam pertempuran.
Konon, Hang Tuah difitnah dan mendapatkan hukuman mati. Namun, hukuman mati tidak pernah dikeluarkan karena Hang Tuah dikirim ke tempat tersembunyi.
Mendengar Hang Tuah akan mati, sahabat karibnya, yakni Hang Jebat murka dan ingin membalas dendam. Dengan memegang keris Taming Sari yang diberikan oleh Hang Tuah, Hang Jebat membuat kacau balau kerajaan.
Untuk mengatasinya, raja kembali memanggil Hang Tuah untuk menghentikan tindakan Hang Jebat. Setelah tujuh hari bertarung, Keris Taming Sari kembali direbut dari tangan Hang Jebat, sekaligus membunuhnya.
Merupakan peninggalan dari Kerajaan Majapahit. Konon, keris ini mampu menandingi kesaktian keris Kiai Setan Kober. Sunan Kalijaga mewarisi keris ini dan digunakan dalam berbagai pertempuran.
Carubuk memiliki arti ‘bagaikan bumi’. Keris Kiai Carubuk memiliki makna agar manusia bisa menerima segala situasi, baik suka maupun tidak suka dengan lapang dada.
Konon dikatakan, dapat membuat lawan tergesa-gesa dan ceroboh dalam bertarung.
Itulah deretan keris sakti berasal dari Pulau Jawa. Sampai saat ini, tak ada yang tau pasti keberadaan keris-keris sakti ini.
Editor: Kurnia Illahi