7 Fakta Ibu Bunuh Anak Kandung lalu Tewas Gantung Diri, Nomor 5 Ungkap Keberadaan Suami

MALANG, iNews.id - Aksi bunuh diri yang dilakukan ibu muda di Desa Donowarih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang menggegerkan warga. Apalagi sebelum mengakhiri hidupnya, korban bernama Mujiati (33) ini terlebih dahulu membunuh anak kandungnya berinisial APF (3).
Kematian ibu dan anak ini pun sontak menjadi perhatian masyarakat. Apalagi sederet fakta yang menyertainya, dari mulai dugaan jeratan utang piutang hingga dugaan terjadi permasalahan keluarga dengan sang suami. Berikut sejumlah fakta yang berhasil dirangkum.
Terungkapnya ibu dan anak tewas pada rumah kontrakan Dusun Karangan RT 1 RW 1 Desa Donowarih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, berawal dari kecurigaan tak ada aktivitas dari keluarga ini.
Ketua RT 1 Ahmad Toyyib Fadillah menjelaskan, sejak Jumat pagi aktivitas rumah Mujiati dan anaknya sepi. Kemudian dicek ternyata memang begitu sepi, kecurigaan warga bertambah usai mendapati pintu rumah masih terkunci ketika waktu menunjukkan pukul 07.00 WIB, Jumat pagi (21/7/2023).
"Kecurigaan mulai jam setengah 6 pagi biasanya nangis memang dilihat sepi, dipanggil Pak Taip tetangganya jam 7. Pak Jumardi manggil saya pulang kerja dari pasar terus ke rumah. Saya cek memang dikunci dari dalam," kata Toyyib Fadillah, ditemui di lokasi kejadian, pada Jumat siang.
Kondisi rumah Mujiati yang tak biasa terlebih tak ada tangisan maupun suara dari sang anak menambah curiga warga. Akhirnya tetangga memanggil ketua RT dan ketua RW untuk berdiskusi tindakan yang akan dilakukan.
Kemudian sang ketua RT meminta warga mencongkel jendela kamar depan sebelah kanan rumah korban. Karena posisi celah-celah jendela yang sempit warga sempat kebingungan bagaimana caranya masuk. Ahmad Toyyib Fadillah, ketua RT setempat memutuskan meminta tolong salah satu anak untuk masuk menyelinap ke dalam rumah.
"Saya minta anak kecil Riko yang badannya kecil, masuk untuk melihat, saya bilangin kalau ada apa-apa langsung kembali. Masuk dia menjerit, katanya Aqila, Aqila bersimpah darah, saya dan warga bingung, mau masuk lewat mana. Akhirnya saya minta dia nyongkel sebelah kiri. Pak RW saya suruh masuk," ungkap Toyyib.
Editor: Nani Suherni