get app
inews
Aa Text
Read Next : 3 Tempat Lari Malam di Surabaya yang Paling Direkomendasikan Buat Pemula

5 Fakta Mutilasi Pengusaha Kafe asal Surabaya di Kosan Malang: Nomor 3 Mengerikan

Sabtu, 06 Januari 2024 - 11:06:00 WIB
5 Fakta Mutilasi Pengusaha Kafe asal Surabaya di Kosan Malang: Nomor 3 Mengerikan
Petugas saat berada di rumah yang diduga menjadi TKP pembunuhan dan mutilasi di Malang. (Foto: MPI/Avirista M)

MALANG, iNews.id - Peristiwa dugaan pembunuhan dan mutilasi kembali menggemparkan Kota Malang, Jawa Timur. Kali ini korbannya pengusaha kafe asal Surabaya dengan terduga pelaku tukang pijat.

Dia dibunuh dan dimutilasi di rumah kos kawasan Jalan Raya Sawojajar, Kelurahan Sawojajar, Kedungkandang, Kota Malang. Lokasi rumah yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) ini bahkan sudah dipasangkan garis polisi.

Berikut ini sejumlah fakta yang telah dirangkum iNews terkait peristiwa pembunuhan dan mutilasi tersebut.

5 Fakta Mutilasi Penguasaha Kafe asal Surabaya di Malang:

1. Identitas Korban Pengusaha Kafe di Surabaya

Korban dugaan pembunuhan dan mutilasi di kawasan Sawojajar, Kota Malang merupakan warga Surabaya. Identitasnya diketahui berinisial AP (34) yang merupakan pengusaha kafe asal Trenggilis Mejoyo.,

Korban AP hilang sejak 14 Oktober 2023. Dia sebelumnya pamit kepada orang tuanya pergi ke Malang untuk menemui seseorang.

2. Pelaku Mutilasi Diduga Tukang Pijat

Pelaku dugaan pembunuhan dan mutilasi di Malang yakni tukang pijat bernama Abdul Rahman. Dia membuka praktik di rumah kos Jalan Raya Sawojajar Gang 13 A Nomor 12 RT 1 RW 3, Kelurahan Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur.

Abdul Rahman dikenal warga setempat sebagai sosok yang jarang bersosialisasi dan tertutup. Dia tinggal di rumah kos tersebut sejak 19 Maret 2019.

Pemilik kos Irianto mengatakan, Abdul Rahman merupakan warga asal Probolinggo yang cukup pendiam. 

"Orangnya kalem dan sopan, cuma agak pendiam sehingga kita gak pernah menyangka kalau dia sekejam itu," ujar Irianto, Sabtu (6/1/2024).

Awalnya Abdul Rahman membuka praktik pijat di daerah Bunulrejo, tapi karena kontraknya habis. Dia lalu membuka praktik pijat di rumah kos. Pelaku selama ini tinggal bersama istrinya dan belum dikaruniai anak.

3. Temuan potongan kepala

Pembunuhan ini terungkap setelah Abdul Rahman beberapa kali dipanggil polisi untuk dimintai keterangan. Hal ini usai diketahui dia menjadi kontak terakhir korban AP. 

Selanjutnya polisi membawa pelaku ke sekitar aliran Sungai Bango yang diduga menjadi lokasi tempat pembuangan dan penguburan potongan tubuh korban AP.

"Kemungkinan saat itu juga Abdul Rahman sudah mengakui perbuatannya dan langsung menggali kepala. Yang lain katanya dibuang di sungai. Kalau penjelasan kepolisian seperti itu, katanya kasusnya mutilasi," ujar Irianto.

Irianto mengatakan, informasi dari polisi dan Koramil, potongan tubuh yang ditemukan berupa kepala yang diangkat dari galian tanah di sekitar lokasi Kali Bango.

"Cuma ditunjukkan sama petugas Koramil itu kepala. Hanya kepala saja lewat video, itu di tepi sungai (Kali Bango)," katanya.

4. Kejanggalan Pelaku

Muhamad Irianto, pemilik tempat kos pelaku dugaan pembunuhan mengungkap ada kejanggalan yang dilakukan Abdul Rahman. Sebab pelaku pernah meminta izinnya untuk membuang kasur.

"Pernah minta izin membuang kasur, katanya sudah tipis mau ganti yang baru. Akhirnya dibuang ke sungai," ujar Irianto.

Kecurigaannnya bertambah, ketika Abdul Rahman sempat meminta izin untuk mengecat tempat kosnya. Padahal cat tembok awalnya berwarna putih tampak masih bagus dan bersih. Lantas Abdul meminta izin mengecat ulang, tapi dia tak tahu dicat ulang dengan warna apa karena belum sempat mengeceknya ke dalam.

"Kemudian tembok dicat ulang, kemungkinan menutupi bercak-bercak darahnya atau kasur itu sendiri ada bekas darah sehingga dihilangkan jejaknya, perkiraan saya seperti itu," ucapnya.

5. Keterangan Polresta Malang Kota

Wakasatreskrim Polresta Malang Kota AKP Nur Wasis menduga potongan tubuh yang sempat ditemukan ada kaitannya dengan peristiwa dugaan mutilasi ini. Potongan tubuh ini ditemukan di aliran Sungai Amprong, Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang berjarak sekitar 150 meter dari tempat kos terduga pelaku.

"Pengungkapan hari ini berawal dari tanggal 15 Oktober tahun 2023 yang saat itu ada penemuan tubuh manusia yang terpotong kepala, tangan serta kakinya," ucap Nur Wasis.

Potongan tubuh itu kini masih tersimpan di kamar jenazah Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang karena pihaknya waktu itu masih melakukan pendalaman dan penyelidikan.

"Kita kumpulkan, makanya kita mencocokkan dengan rumah sakit apakah ini potongan kepala yang saat ini ditemukan, identik dengan potngan tubuh yang ditemukan tanggal 15 Oktober," katanya.

Menurutnya, ada beberapa kunci yang membuat akhirnya tukang pijat tersebut mengakui perbuatannya tapi dia enggan membeberkan detailnya karena penyelidikan masih berjalan.

"Tersangka mengakui dan kooperatif. (Bukti kunci) Itu menjadi bahan kami dalam proses pemeriksaan saat," ucapnya.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut