Kasus Mutilasi Pengusaha Kafe Asal Surabaya di Malang Terungkap Berkat Mobil Korban
MALANG, iNews.id - Kasus mutilasi pengusaha kafe asal Surabaya yang dilakukan pria tukang pijat di Kota Malang berhasil diungkap polisi. Kasus itu terungkap berkat adanya dua petunjuk.
Sebelum mengungkap dugaan kasus pembunuhan disertai mutilasi, polisi menemukan mobil kosong yang dilaporkan telah terparkir lebih dari tiga bulan lebih tanpa pemilik.
Informasi yang dihimpun, mobil yang ditemukan itu Toyota Rush warna hitam. Mobil itu diduga kuat menjadi petunjuk kepolisian menelusuri dugaan pembunuhan kepada pria berinisial AP (34) pengusaha kafe asal Trenggilis Mejoyo, Surabaya.
Wakasatreskrim Polresta Malang Kota AKP Nur Wasis membenarkan informasi awal mulai terkuaknya pembunuhan dan mutilasi itu berkat adanya penemuan mobil diduga milik korban.
Saat itu mobil tersebut terparkir tak jauh dari lokasi kejadian, tepatnya di pinggir Jalan Raya Sawojajar.
"Mobilnya sudah ditemukan, makanya petunjuknya selain keberadaan kendaraan, juga komunikasi handphone milik korban," kata Nur Wasis di Mapolresta Malang Kota, Jumat (5/1/2024).
Dari penemuan mobil tersebut, kata Wasua, perlahan-lahan mengungkap siapa korban yang diketahui pertemuan terakhir dengan terduga pelaku bernama Abdul Rahman. Padahal sebelumnya terduga pelaku ini diakui Wasis, sempat beberapa kali diamankan polisi, karena dicurigai melakukan pembunuhan, bertepatan dengan hilangnya pria berinisial AP di bulan Oktober 2023 lalu.
"Beberapa kurun waktu tertentu, kami mendapatkan informasi dan mendapatkan suatu petunjuk bahwa ada seseorang yang berinisial ARA ini, pada bulan yang sama melakukan pembunuhan di rumahnya. Namun informasi itu belum cukup, sehingga kami melakukan pendalaman," bebernya.
Petunjuk mulai muncul usai kepolisian mendalami temuan mobil dan handphone, hingga akhirnya tersangka mengakui perbuatannya.
Dari pengakuan terduga tersangka itu akhirnya kepolisian mampu mengungkap lokasi potongan tubuh korban di tepi sungai.
"Ditemukan di tepi sungai. Potongan tubuh yang ditemukan, adalah tengkorak kepala, telapak tangan dan telapak kaki, tiga bagian. Sudah jadi tulang belulang, wajahnya sudah nggak kelihatan," ungkap Wasis.
Menurutnya, ada beberapa kunci yang membuat akhirnya tukang pijat tersebut mengakui perbuatannya. Tapi kepolisian enggan membeberkan hal itu, karena sejauh ini masih proses penyelidikan berjalan.
Editor: Kastolani Marzuki