5 Fakta Mutilasi Pengusaha Kafe asal Surabaya di Kosan Malang: Nomor 3 Mengerikan

3. Temuan potongan kepala
Pembunuhan ini terungkap setelah Abdul Rahman beberapa kali dipanggil polisi untuk dimintai keterangan. Hal ini usai diketahui dia menjadi kontak terakhir korban AP.
Selanjutnya polisi membawa pelaku ke sekitar aliran Sungai Bango yang diduga menjadi lokasi tempat pembuangan dan penguburan potongan tubuh korban AP.
"Kemungkinan saat itu juga Abdul Rahman sudah mengakui perbuatannya dan langsung menggali kepala. Yang lain katanya dibuang di sungai. Kalau penjelasan kepolisian seperti itu, katanya kasusnya mutilasi," ujar Irianto.
Irianto mengatakan, informasi dari polisi dan Koramil, potongan tubuh yang ditemukan berupa kepala yang diangkat dari galian tanah di sekitar lokasi Kali Bango.
"Cuma ditunjukkan sama petugas Koramil itu kepala. Hanya kepala saja lewat video, itu di tepi sungai (Kali Bango)," katanya.
4. Kejanggalan Pelaku
Muhamad Irianto, pemilik tempat kos pelaku dugaan pembunuhan mengungkap ada kejanggalan yang dilakukan Abdul Rahman. Sebab pelaku pernah meminta izinnya untuk membuang kasur.
"Pernah minta izin membuang kasur, katanya sudah tipis mau ganti yang baru. Akhirnya dibuang ke sungai," ujar Irianto.
Kecurigaannnya bertambah, ketika Abdul Rahman sempat meminta izin untuk mengecat tempat kosnya. Padahal cat tembok awalnya berwarna putih tampak masih bagus dan bersih. Lantas Abdul meminta izin mengecat ulang, tapi dia tak tahu dicat ulang dengan warna apa karena belum sempat mengeceknya ke dalam.
"Kemudian tembok dicat ulang, kemungkinan menutupi bercak-bercak darahnya atau kasur itu sendiri ada bekas darah sehingga dihilangkan jejaknya, perkiraan saya seperti itu," ucapnya.
Editor: Donald Karouw