4 Fakta Gadis Cantik asal Malang Raih Gelar Doktor di Usia 24 Tahun, Nomor 3 Bikin Haru
MALANG, iNews.id - Menjadi mahasiswa berprestasi tentu membanggakan. Apalagi, prestasi itu diraih di usia yang relatif muda.
Sukses inilah yang diraih Diva Kurnianingtyas, mahasiswi asal Gading Asri, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Di usia 24 tahun, Diva sukses mendapatkan gelar doktor atau S3 dari Institut Teknologi 10 Nopember (ITS) Surabaya.
Raihan ini menjadikan Diva sebagai lulusan dokter termuda ITS. Diva tercacat sebagai wisudawan ke-124 dan akan menjalani wisuda pada 10 Oktober mendatang. Seperti apa sosok Diva dan keluarganya, berikut faktanya.
1. Lahir dari Keluarga Sederhana
Diva Kurnianingtyas lahir dari keluarga sederna. Ibunya hanyalah seorang guru swasta dengan gaji pas-pasan. Diva tinggal bersama ibunya di tengah perkampungan sempit di kawasan Klampok Kasri, Kelurahan Gading Asri, Kecamatan Klojen, Kota Malang.
Di rumah inilah Diva tinggal berdua bersama ibunya, Iva Nur Rahmiati. Sebab, sang ayah telah pergi lebih dulu. Meski tanpa seorang ayah, Diva tumbuh sebagai seorang gadis yang tekun dan penurut.
Buah dari ketekunan ini pula Diva akhirnya sukses menempuh study dengan cepat. Gelar S1 Tehnik Informatika Universitas Brawijaya (UB) ditempuh dalam waktu 3,5 tahun. Setelah itu mendapatkan beasiswa S2 di ITS dengan jurusan Teknik Sistem dan Industri. Masa pendidikan magister ini diselesaikan dalam waktu singkat, yaitu 1 tahun dan dilanjutkan S3 selama tiga tahun.
2. Tak Pernah Bermimpi Meraih Gelar Doktor
Diva menceritakan, awalnya dia tidak punya gambaran akan melanjutkan ke jenjang S2 dan S3. Begitu lulus S1, Diva fokus bekerja di bidang data engineering. Di tempat inilah Diva banyak mengembangkan diri dalam kegiatan proyek dan penelitian selama kuliah.
Hasilnya, beberapa kali dia sukses menyajikan penelitiannya dalam konferensi internasional hingga publikasi jurnal terindeks Scopus, hingga penelitian yang dilakukan dalam pekerjaannya tersebut didaftarkan ke program beasiswa.
Upaya tersebut ternyata berhasil. Dia mendapatkan Program Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) di ITS. Namun, syarat untuk mendapatkan beasiswa itu tidak mudah. Sebab dia harus bisa menyelesaikan kedua jenjang pendidikan itu dalam waktu hanya empat tahun.
"Saya harus bisa menyelesaikan S2 satu tahun dan S3 tiga tahun.
3. Termotivasi oleh Doa dan Pesan Ibu
Keberhasilan Diva Kurnianingtyas meraih gelar doktor di usia 24 tahun tidak lepas dari sosok yang ibu, Iva Nur Rahmiati. Sang ibu inilah yang menempa Diva sebagai seorang gadis yang tangguh, sabar dan tidak pantang menyerah. Sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), Diva diajarkan untuk menjadi pribadi yang taat dan sabar.
Pesan ini pula yang menjadikan sosok yang penuh tanggung jawab. Semua petuah sang ibu dijalankan dengan jujur dan ikhas, dari mulai belajar, mengerjakan tugas hingga melaksanakan ibadah salat lima waktu.

Tak hanya itu, oleh sang ibu, Diva juga diminta menjadi pribadi yang sabar, dalam setiap apa pun. Sebab, buah dari kesabaran itu pula yang akan mengantarkan kesuksesan seseorang.
"Saya ini membesarkan Diva seorang diri. Apalagi saat itu saya juga belum dapat sertivikasi. Maka membiayai kuliah tentu sangat sulit. Tapi, saya pesan ke Diva untuk selalu berdoa dan bersabar," kata ibu Diva, Iva Nur Rahmiati.
Iva mengatakan, pesan itu pula yang kerap diajarkan kepada anak didiknya di sekolah. Tujuannya agar semua yang dicita-citakan bisa diraih. "Pesan saya juga agar jangan sampai lupa salat lima waktu. Alhamdulillah, cita-cita itu berhasil," katanya.
4. Kembali ke Kampus UB Menjadi Dosen
Pekerjaan sebagai di Universitas Brawijaya (UB) telah menunggu Diva usai diwisuda 10 Oktober nanti. Dia akan mengabdikan diri sebagai dosen. Gadis kelahiran Malang, 13 Desember 1996 tersebut menjadi dosen di kampus tempat dirinya memperoleh gelar sarjana di teknik informatika.
Sebagai persiapan, kini Diva tengah sibuk menyelesaikan beberapa proyek penelitian. Diva bersyukur bisa mengimplementasikan ilmu yang dimiliki untuk almamaternya.
Editor: Ihya Ulumuddin