2.146 Warga Kabupaten Blitar Alami Gangguan Jiwa Berat, Ini Penyebabnya

Hyndra juga mengatakan, banyak kendala penanganan ODGJ yang justru datang dari keluarga. Misalnya soal rujukan ke rumah sakit jiwa. Tidak sedikit keluarga yang menolak anggota keluarganya dirawat di rumah sakit jiwa karena dibatasi waktu.
Mereka memilih merawat dengan caranya sendiri. Mereka beralasan saat pulang dari rumah sakit jiwa banyak ODGJ berat yang kambuh kembali dan meresahkan masyarakat. "Kemudian soal minum obat, banyak juga ODGJ yang sulit minum obat secara rutin," kata Hyndra.
Hyndra menambahkan, dinas kesehatan melalui rumah sakit dan puskesmas dipastikan terus melakukan pemantauan para ODGJ berat. Harapannya, dari tahun ke tahun jumlah ODGJ semakin menurun. "Kita terus melakukan pemantauan," katanya.
Editor: Ihya Ulumuddin