get app
inews
Aa Text
Read Next : Anak Bunuh Ayah dan Ibu Kandung di Ponorogo Lolos dari Jerat Hukum, kok Bisa?

2.146 Warga Kabupaten Blitar Alami Gangguan Jiwa Berat, Ini Penyebabnya

Rabu, 21 Desember 2022 - 11:58:00 WIB
2.146 Warga Kabupaten Blitar Alami Gangguan Jiwa Berat, Ini Penyebabnya
Ribuan warga Kabupaten Blitar mengalami gangguan jiwa berat. (ilustrasi).

BLITAR, iNews.id - Sebanyak 2.146 warga Kabupaten Blitar mengalami gangguan jiwa berat (ODGJ). Dari jumlah itu, 18 di antaranya terpaksa dipasung karena dianggap berbahaya. 

Subko Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Hyndra Satria, mengatakan, tingginya angka ODGJ di Kabupaten Blitar salah  satunya dipicu depresi ringan akibat masalah ekonomi. Hal itu mengingat akhir tahun 2019 hingga 2021 merupakan puncak pandemi Coid-19 yang mengakibatkan banyak orang kehilangan keluarga dan pekerjaan. 

Penyebab lain gangguan jiwa yakni karena faktor keturunan. Dari jumlah 2.146 orang ODGJ itu, kata Hyndra 1.725 orang di antaranya menjalani perawatan. Mereka rutin mengonsumsi obat sekaligus melakukan pertemuan dengan psikiatri. 

"Konsultasi rutin psikiatri di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi. Ada juga yang di puskesmas, yakni Puskesmas Kademangan, Kesamben dan Srengat," tutur Hyndra. 

Jumlah ODGJ asal Kabupaten Blitar yang dirujuk ke rumah sakit jiwa Lawang Kabupaten Malang dan Menur Surabaya, diakui Hyndra cukup banyak. Ia memang tidak menyebutkan jumlah total, namun kata dia rata-rata 2-3 orang per bulan.

Hyndra juga mengatakan, banyak kendala penanganan ODGJ yang justru datang dari keluarga. Misalnya soal rujukan ke rumah sakit jiwa. Tidak sedikit keluarga yang menolak anggota keluarganya dirawat di rumah sakit jiwa karena dibatasi waktu. 

Mereka memilih merawat dengan caranya sendiri. Mereka beralasan saat pulang dari rumah sakit jiwa banyak ODGJ berat yang kambuh kembali dan meresahkan masyarakat. "Kemudian soal minum obat, banyak juga ODGJ yang sulit minum obat secara rutin," kata Hyndra. 

Hyndra menambahkan, dinas kesehatan melalui rumah sakit dan puskesmas dipastikan terus melakukan pemantauan para ODGJ berat. Harapannya, dari tahun ke tahun jumlah ODGJ semakin menurun. "Kita terus melakukan pemantauan," katanya. 

Editor: Ihya Ulumuddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut