10 Bencana Alam Terbesar di Indonesia, Nomor 6 Langit Seluruh Dunia Gelap bak Kiamat

JAKARTA, iNews.id - Bencana alam seringkali melanda Indonesia seperti letusan gunung berapi, tsunami, banjir, tanah longsor dan lainnya. Bahkan beberapa bencana besar di Indonesia ada yang sampai mengguncang dunia.
Dikutip dari situs Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hal ini karena lokasi Indonesia berada di pertemuan tiga lempeng tektonik yakni lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia dan lempeng Pasifik.
1. Gempa dan Tsunami Aceh (2004)
Pada 26 Desember 2004 lalu, tepatnya pukul 07:58 WIB terjadi sebuah gempa disusul tsunami besar yang meluluhlantahkan sebagian besar wilayah di Banda Aceh.
Dikutip dari Jurnal 'Tsunami Aceh 2004 Sebagai Dasar Penataan Ruang Kota Meulaboh', gempa bumi tektonik berpusat di titik 3.316°N, 95.854°E Samudera Hindia dengan kekuatan 9,1 Mw. Gempa tersebut bahkan disebut sebagai yang terbesar kelima yang pernah terjadi dalam sejarah.
Kemudian timbul gelombang tsunami setinggi 30 meter. Tidak hanya di Indonesia, ada 15 negara yang terdampak dalam peristiwa ini, namun yang mengakibatkan korban jiwa yakni Sri Lanka, India, Bangladesh, Thailand, Maladewa, Malaysia dan Somalia.
Menurut data Bank Dunia, ada 169.000 jiwa korban meninggal di Indonesia, sedangkan total keseluruhan korban mencapai 230.000 jiwa di negara-negara terdampak.
2. Gempa, Tsunami dan Likuifaksi di Palu dan Donggala (2018)
Pada 28 September 2018, warga di wilayah di Sulawesi Tengah Kabupaten Donggala dan Kota Palu dikejutkan dengan guncangan gempa. Guncangan di Palu berkekuatan M7,4 dengan kedalaman 10 km yang berpusat pada 27 meter arah timur Laut Donggala.
Lalu lima menit kemudian, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan tsunami. Namun, gelombang tsunami setinggi enam meter telanjur menyapu Kota Palu sebelum warga sempat melarikan diri ke daratan tinggi.
Selain tsunami dan gempa, bencana likuifasi juga terjadi, membuat tanah melarut dan membawa apa pun yang berada di atasnya untuk mengalir. Jumlah korban tewas disebut mencapai 2.045 orang. Sejumlah negara pun mengulurkan bantuan kepada Indonesia di antaranya Inggris, Amerika, Australia, dan Selandia Baru memberikan total bantuan USD20,8 juta dalam bentuk uang maupun barang.
3. Gempa Sumatera Barat (2009)
Bencana alam terbesar di Indonesia lainnya terjadi pada 30 September 2009, terjadi sebuah peristiwa memilukan di Sumatera Barat. Gempa bumi berkekuatan 7,6 SR terjadi di lepas pantai 17:16:10 WIB dengan kedalaman 87 km, di sekitar 50 km barat laut kota Padang. Kerusakan terjadi di banyak wilayah, seperti Kabupaten Padang Pariaman, Kota Padang, Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Pariaman, Kota Bukittinggi, Kota Padangpanjang, Kabupaten Agam, Kota Solok, dan Kabupaten Pasaman Barat. Kekuatan gempa bahkan terasa sampai luar Indonesia, seperti Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura.
Berdasarkan data pemerintah daerah Sumatera Barat, korban jiwa yang ditimbulkan sekitar 1.115 orang tewas, 2.32 terluka, dan 279.000 bangunan mengalami kerusakan. Banyak negara yang membantu Indonesia atas peristiwa tersebut seperti Australia, China, Uni Eropa, Hongkong, Jepang Malaysia, Korea Selatan, Qatar, Thailand, Taiwan, Turki, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat.
4. Letusan Gunung Toba 74.000 Tahun Lalu
Seperti yang diketahui, Danau Toba merupakan ikon dari Sumatera Utara dan didapuk menjadi danau terbesar di Indonesia dengan luas 1.130 kilometer persegi. Namun, dikutip dari situs Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Danau Toba dulunya merupakan supervulcano dan gunung api yang sudah tidak aktif (Tipe B).
Dipercaya sekitar 74.000 lalu, letusan Gunung Api Toba mampu meluluhlantahkan sebagian besar umat manusia. Letusannya menjadi yang paling dahsyat yang pernah ada di muka bumi. Hanya 5.000-10.000 orang saja yang mampu bertahan. Bahkan perubahan iklim global sempat terjadi. Gunung tersebut memuntahkan 2.800 kilometer kubik abu dan menutup atmosfer bumi hingga 6 tahun lamanya, menurunkan suhu udara.
5. Gempa Yogyakarta (2006)
Pada 27 Mei 2006, tepat di pagi hari pukul 05.53 WIB, terjadi gempa bumi berkekuatan M5,9 yang mengguncang Yogyakarta dan sekitarnya. Orang-orang banyak yang masih dalam kondisi terlelap sehingga mereka terjebak di dalam rumah roboh.
Sebanyak lebih dari 5.800 orang meninggal dan 20.000 lainnya terluka. Bangunan dan infrastruktur hancur. Bahkan Candi Prambanan ikut menjadi korban.
Diyakini gempa Yogyakarta menjadi gempa terbesar kedua di Indonesia setelah peristiwa yang menimpa Aceh di tahun 2004. Akibat dari peristiwa gempa 2006, Yogyakarta mulai meningkatkan migasi bencana.
Menteri-menteri penanggulangan bencana se-Asia Pasifik mengadakan pertemuan pada tahun 2012 di Yogyakarta untuk memaparkan pelajaran yang bisa diambil dari gempa 2006 dan deklarasi Yogya ditetapkan sebagai dokumen PBB.
6. Letusan Gunung Krakatau (1883)
Bencana alam terbesar Indonesia yang paling merugikan di dunia yakni letusan Gunung Krakatau. Gunung berapi ini berada di tengah antara Pulau Jawa dan Sumatera. Berkat letusan gunung Krakatau Purba pada 1883, kedua wilayah yang tadinya menyatu tersebut kini terpisah.
Letusan Gunung Krakatu 1883 dipercaya sebagai letusan eksplosif terbesar yang pernah ada sepanjang catatan sejarah Indonesia.
Tepat pada 26 dan 27 Agustus 1883, Krakatau memuntahkan jutaan ton batu, debu, magma hingga material vulkanis. Bahkan letusannya mampu menciptakan gelombang tsunami yang meluluhlantahkan pesisir Lampung dan Banten.
Ledakannya terdengar sampai ke Perth, Australia. Ribuan orang meninggal akibat gelombang panas, tsunami yang menghancurkan pulau-pulau di sekitar Krakatau hingga dampak secara global seperti peningkatan suhu bumi yang mengacaukan cuaca selama bertahun-tahun.
Langit di seluruh dunia bahkan sampai gelap dan terjadi fenomena matahari terbenam yang luar biasa bak hari kiamat.
7. Letusan Gunung Merapi (1930 dan 2010)
Dikutip dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, tercatat sejak tahun 1600-an, Gunung Merapi telah meletus lebih dari 80 kali dengan interval letusan 4 tahun sekali. Erupsi terbesarnya terjadi pada tahun 1930. Awan panas menuruni lereng 20 kilometer ke arah barat, memporak-porandakan 23 desa dan menewaskan 1.369 penduduk.
Erupsi lainnya kembali terjadi 80 tahun kemudian, tepatnya pada 5 November 2010. Debu vulkanis tidak hanya menutupi wilayah Yogyakarta, tapi juga sampai ke sejumlah wilayah di Jawa Barat.
BNPB menyatakan jumlah korban tewas Merapi mencapai 275 orang, termasuk sang juru kunci Mbah Maridjan alias Ki Surakso Hargo yang meninggal akibat terjangan awan panas di rumahnya. Peristiwa meletusnya gunung merapi sontak menjadi sorotan media internasional, di antaranya Inggris, Jerman, Prancis dan Singapura.
8. Tsunami Flores (1992)
Pada 12 Desember 1992, gempa berkekuatan 6,8 skala liter mengguncang Laut Flores. Pusat gempa terletak di kedalaman laut, 35 km arah barat Kota Maumere, tepatnya pukul 13.29 WITA. Tidak hanya itu, tsunami setinggi 30 meter juga menerjang selama 15 menit, meluluhlantahkan rumah yang hancur karena gempa. Wilayah yang terkena dampak tsunami berada di Kabupaten Sikka, Ende, Ngada dan Flores Timur.
Peristiwa tersebut menewaskan lebih dari 3.000 jiwa, 500 orang hilang, 447 orang luka-luka dan 5.000 warga terpaksa mengungsi. Tercatat pula 18.000 rumah, 113 sekolah dan 90 tempat ibadah hancur. Karena saat itu Indonesia belum memiliki ahli tsunami, riset mengenai peristiwa tsunami Flores banyak dilakukan peneliti asal Jepang.
9. Letusan Gunung Tambora (1815)
Bencana besar di Indonesia lainnya yakni ledakan Gunung Tambora terjadi April 1815 dan mengukir sebagai salah satu ledakan gunung terbesar yang berdampak secara global. Puncak letusan eksplosif itu terjadi pada 10 April 1815. Letusan Tambora berhasil membuat bumi mengalami tahun tanpa musim panas pada 1816, karena suhu global berkurang antara 0,4–0,7 °C.
Volcanic Explosivity Index (VEI) mencetus bahwa ledakan Gunung Tambora mencapai level 7, yakni 10 kali lebih besar dari Krakatau. Isi perut gunung berupa material vulkanis, abu dan batuan cair dimuntahkan.
Bahkan suara ledakannya terdengar sampai Sumatera. Dipercaya suara ledakannya setara dengan 800 megaton TNT. Bahkan Sir Stamford Raffles sampai menurunkan pasukannya untuk menyelidiki asal suara tersebut. Akibat peristiwa ini, sebanyak 80.000 orang tewas.
10. Letusan Gunung Kelud (2014)
Dikutip dari Okezone, pada 13 Februari 2014, Gunung Kelud di Jawa Timur meletus setelah sebelumnya naik status menjadi waspada. Letusan tersebut dianggap menjadi yang terbesar setelah peristiwa pada tahun 1990. Pukul 22.50 WIB, Gunung Kelud memuntahkan letusan berupa aliran magma, menyebabkan hujan kerikil di beberapa wilayah Jawa Timur.
Bahkan gerungannya terdengar sampai Purbalingga. Hujan abu juga membuat menutup sebagian besar Pulau Jawa dan menghentikan segala aktivitas masyarakat. Korban tewas akibat letusan tersebut mencapai 4 orang berdasarkan laporan BNPB.
Namun, sejak abad ke-15, Gunung Kelud setidaknya telah memakan lebih dari 15.000 jiwa. Termasuk letusan di tahun 1919 yang merenggut nyawa 5.160 jiwa. Dampak dari meletusnya Gunung Kelud pada 2014 lalu itu menyita perhatian dunia.
Sejumlah media massa internasional yang menyampaikan berita tersebut terdiri atas Associated Press America, Reuters (Inggris), ABC News (Australia), dan Xinhua (China).
Editor: Donald Karouw